Ilustrasi ibu hamil yang sedang menikmati udara pagi hari.
INDOZONE.ID – Musim panas yang ekstrem, menjadi tantangan besar bagi ibu hamil. Suhu tinggi tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu, tetapi juga dapat membahayakan kondisi janin.
Salah satu kunci menjaga kesehatan selama cuaca panas adalah, memastikan tubuh tetap terhidrasi, guna mencegah komplikasi yang bisa muncul akibat dehidrasi.
Dikutip dari Hindustan Times, Direktur dan Kepala Unit Obstetri serta Ginekologi di Max Hospital Dwarka, Dr. Yashica Gudesar, mengatakan, risiko seperti kram panas, dehidrasi, kelelahan akibat panas, hingga heat stroke (sengatan panas), sangat mungkin terjadi pada ibu hamil selama musim panas.
“Jangan abaikan tanda-tanda peringatan seperti kelelahan ekstrem, pusing, pingsan, kram otot, kebingungan, detak jantung cepat, atau suhu tubuh tinggi. Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala tersebut,” ujar Dr. Yashica.
Ia menambahkan, kondisi seperti dehidrasi dapat mengurangi aliran darah ke plasenta, dan meningkatkan risiko persalinan prematur.
Sementara itu, heat stroke yang tidak ditangani dengan baik, bisa mengakibatkan kerusakan organ vital akibat suhu tubuh yang melebihi 40 derajat celsius.
Baca Juga: 9 Tips Jaga Kesehatan Mental Ibu Hamil, Jangan Disepelekan!
Untuk itu, Dr. Yashica membagikan enam strategi penting, guna menjaga kesehatan ibu hamil selama musim panas:
Minum banyak cairan adalah cara paling efektif mencegah masalah terkait panas. Air putih menjadi pilihan utama, namun jus buah kaya vitamin C seperti jeruk, semangka hingga melon, juga dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Warna urine juga bisa menjadi indikator hidrasi. Jika berwarna gelap, itu pertanda tubuh kekurangan cairan.
Ilustrasi kebutuhan air minum pada ibu hamil berdasarkan trisemester. (freepik.com)
Konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti salad dan buah-buahan, dapat membantu menjaga energi tanpa meningkatkan suhu tubuh. Beberapa makanan yang dianjurkan antara lain semangka, mentimun, air kelapa, buah sitrus, yoghurt, daun mint, serta sayuran hijau seperti bayam dan selada.
Hindari makanan berat, pedas, atau panas, terutama di siang hari.
Menghindari paparan matahari langsung antara pukul 10.00 hingga 16.00 sangat disarankan. Usahakan untuk tetap berada di ruangan dingin, tempat teduh, atau pusat pendinginan umum.
Mandi air dingin secara berkala atau menggunakan kompres dingin di telapak tangan dan kaki, juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh.
Sauna, pemandian air panas, dan ruang uap sebaiknya dihindari selama kehamilan. Sebab, dapat meningkatkan suhu tubuh ke tingkat yang berbahaya dan memicu dehidrasi atau heat stroke.
Olahraga memang penting saat hamil, namun lakukan pada waktu yang tepat, seperti pagi atau sore hari. Pilih aktivitas yang ringan seperti yoga prenatal, berenang, jalan santai, atau bersepeda statis.
Hindari olahraga intens atau yang bisa meningkatkan suhu tubuh secara drastis.
Ilustrasi ibu hamil olahraga renang.
Baca Juga: Diabetes saat Hamil Bisa Tingkatkan Risiko Anak Alami Autisme dan ADHD? Ini Penjelasan Ahli
Gunakan tabir surya dengan kualitas baik sebelum beraktivitas di luar ruangan untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Meski tidak mencegah heat stroke secara langsung, menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi penting untuk kenyamanan ibu hamil.
Gunakan pelembap untuk mengurangi iritasi kulit akibat cuaca panas.
Itulah beberapa strategi yang dapat dilakukan para ibu selama menjalani masa kehamilan dengan lebih aman dan nyaman, meski dalam suhu yang tinggi.
“Perencanaan dan kesadaran akan kondisi cuaca dapat membantu mencegah risiko serius yang mungkin terjadi,” tutup Dr. Yashica.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hindustan Times