Hari Tumor Otak Sedunia 2025: Tema, Sejarah, dan Maknanya

Tumor otak (matherhospital.org)

INDOZONE.ID - Tumor otak adalah salah satu masalah kesehatan yang sangat serius dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia.

Kondisi ini dapat berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari fungsi motorik dan memori hingga perubahan kepribadian dan kemampuan berbicara.

Bagi banyak orang, diagnosis tumor otak menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang mendalam. Meskipun beberapa jenis tumor dapat diobati, yang lainnya bisa berakibat fatal jika tidak terdeteksi lebih awal.

Baca Juga: 7 Penyebab Benjolan di Leher, Apakah Bisa Menjadi Tumor?

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang tumor otak, terutama saat kita memperingati Hari Tumor Otak Sedunia 2025.

Dengan pengetahuan yang lebih baik, kita bisa lebih siap mengenali gejala-gejala awal dan mendukung mereka yang terkena dampaknya.

Apa Itu Tumor Otak?

Menurut Dr. Ashish Bhange, Konsultan Onkologi Radiasi di HCG NCHRI Cancer Centre, Nagpur, tumor otak adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam atau di sekitar otak yang dapat bersifat jinak atau ganas.

Keduanya berpotensi menimbulkan risiko serius karena tengkorak memiliki ruang terbatas, sehingga pertumbuhan tumor dapat memberikan tekanan pada otak dan mengganggu fungsinya.

Gejala umum tumor otak meliputi sakit kepala parah, muntah, penglihatan kabur, kelemahan pada anggota tubuh, kejang, gangguan memori, dan perubahan perilaku atau kepribadian.

Deteksi dini sangat penting untuk penanganan yang tepat dan mengurangi dampaknya.

Tema Hari Tumor Otak Sedunia 2025

Setiap tahun, Hari Tumor Otak Sedunia mempunyai tema khusus. Tema ini memungkinkan setiap orang untuk berfokus pada satu aspek penting dari perjuangan melawan tumor otak.

Setiap tahun, tema Hari Tumor Otak Sedunia bisa berbeda-beda, seperti fokus pada deteksi dini, dukungan pasien, atau kemajuan penelitian. Tema untuk tahun 2025 belum diumumkan secara resmi.

Setelah tema dirilis, berbagai pihak seperti rumah sakit, dokter, dan kelompok pendukung pasien akan menggunakan tema tersebut sebagai panduan untuk menyelenggarakan acara dan kampanye kesadaran masyarakat.