Selasa, 11 JULI 2023 • 18:19 WIB

Petani di Mojokerto Sukses Budidaya Cabai Carolina Reaper, Cuan Jutaan Rupiah Sekali Panen!

Author

Budidaya cabai carolina reaper

INDOZONE.ID - Sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan cabai carolina reaper. Ini merupakan salah satu cabai terpedas di dunia urutan ke-3, yang memiliki tingkat kepedasan 22 kali lebih pedas dari cabai biasa.

Keberadaan jenis cabai ini tidak seperti cabai pada umumnya. Namun di Mojokerto, ada petani yang membudidayakan cabai ini lewat sistem hidroponik.

Ialah Yani Suharto (57), petani asal Dusun Joho, Desa Tempuran, Pungging, Mojokerto ini berhasil membudidayakan cabai carolina reaper. Dia bahkan sudah membudidayakan cabai itu selama tiga tahun.

Baca Juga: Wow! Budidaya Selada Keriting, Petani Lereng Bromo Setiap Panen Cuannya Sampai 15 Juta

Uniknya, Yani awalnya hanya mencoba bertani karena memiliki alat hidroponik. Dia bahkan tidak memiliki basic sebagai seorang petani.

"Awal mulanya hanya asal mencoba bertani karena memiliki alat hidroponik dan juga tidak memiliki basic petani sama sekali, percobaan ini sudah dilakukan selama 5 tahun kemudian pada tahun ke tiga mulai berhasil membudidayakan cabai carolina reaper," ucap Yani, Selasa (11/7/2023).

Budidaya cabai carolina reaper di Mojokerto

Perjuangan dan usaha yang dilakukan oleh Yani tidak semudah membalikkan tangan. Jatuh bangun sudah dirasakan oleh Yani, hingga akhirnya budidaya cabai terpedas ini berhasil.

Yani menceritakan, cabai terpedas di dunia ini bisa panen tiga bulan sekali. Untuk harga jualnya, cabai ini dibanderol Rp1,2 juta per kilogram.

"Untuk harga jual carolina reaper ini berkisar diangka 1,2 jt/kg, sedangkan jika sekali panen setiap 3 bulan sekali bisa mencapai 20-30 juta," ujar Yani.

Baca Juga: Kisah Sarjana Pelayaran Putar Haluan Jadi Petani Milenial, Majukan Desa dengan Cara Unik

Kini, Yani memiliki sekitar 600 pohon cabai carolina reaper di lahan yang disewa selama 10 tahun. Selain cabai carolina reaper, Yani juga membudidayakan buah zaitun dan anggur, meskipun fokus utamanya adalah carolina reaper.

"Jika berbicara dana yang telah dikeluarkan untuk membudiyakan cabai ini tidak dapat di pastikan karena budidaya cabai ini dikelola tidak hanya saya sendiri tapi juga oleh 2 orang saudara kandung," tambahnya.

Lebih lanjut, Yani berharap dalam dua tahun ke depan budidaya carolina reaper ini bisa mencapai pasar yang lebih luas yakni internasional.

"Tidak hanya pada pasar tapi  juga menargetkan akan di buat sebuah tempat edukasi untuk anak sekolah yang ingin belajar tentang penanaman hidroponik," pungkasnya.

Penulis: Azwar Julio

Asred: Putri Surya


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators