Seluruh Peserta Jambore Pramuka Dunia di Korea akan Dipulangkan Lebih Awal karena Khawatir Dampak Topan Khanun
INDOZONE.ID - Gelaran Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Bumi Perkemahan Saemangeum, Buan-gun, Jeollabuk-do, Korea Selatan akan berakhir lebih awal dari jadwal karena khawatir dampak dari Topan Khanun yang akan menerjang Negeri Ginseng itu.
Jambore Pramuka Dunia ke-25 digelar sejak 1 Agustus dan seharusnya akan berakhir pada 12 Agustus 2023 mendatang.
Organisasi Pramuka Dunia (WOSM) melalui akun Instagram resminya @worldscouting mengumumkan bahwa kepulangan lebih awal direncanakan untuk seluruh peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 karena khawatir dari dampak Topan Khanun.
“Menerima konfirmasi pagi ini dari pemerintah Korea bahwa karena perkiraan dampak Topan Khanun, keberangkatan awal akan direncanakan untuk semua peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 dari perkemahan Saemangeum,” tulis WOSM.
Baca Juga: Jambore Pramuka Dunia di Korea Kacau, Area Perkemahan Banjir hingga Ratusan Peserta Dilarikan ke RS
WOSM akan bekerja sama dengan pemerintah Korea serta seluruh kontingen negara untuk memastikan sumber daya yang dibutuhkan peserta sampai kembali ke negara asal masing-masing.
“WOSM bekerja sama dengan Pemerintah dan semua kontingen negara peserta untuk mendukung keberangkatan mereka dari perkemahan, dan kami terus meminta Pemerintah untuk menyediakan semua sumber daya dan dukungan yang diperlukan bagi para peserta selama mereka tinggal sampai mereka kembali ke negara asalnya,” lanjut mereka.
WOSM berharap kepulangan lebih awal seluruh peserta jambore dapat dilakukan dengan tenang dan teratur.
Baca Juga: Segini Biaya Ikut Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan, Capai Puluhan Juta Rupiah
“Sebagai Pramuka, kami mengharapkan keberangkatan awal yang tenang dan teratur, dengan petualangan baru menunggu kami di Seoul,” tutup mereka.
Sebelumnya, gelaran Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea dianggap enggak layak karena penyelenggara gagal menyediakan fasilitas yang aman dan nyaman, di tengah puncak musim panas di negara tuan rumah.
Mulai dari fasilitas penyejuk ruangan kurang memadai, hingga area perkemahan yang masih terdapat genangan air. Hal ini berdampak pada ratusan peserta yang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi akibat cuaca panas yang mencapai 35 derajat Celcius.
Diketahui, Jambore Pramuka Dunia ke-25 diikuti lebih dari 40.000 pramuka dari 158 negara, termasuk Indonesia yang mengirimkan sebanyak 1.700 pramuka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram