INDOZONE.ID - Sosok Mahmoud Darwish kembali disorot di tengah konflik Israel-Palestina yang saat ini memanas.
Mahmoud Darwish diketahui merupakan seorang penulis, penyair ternama dunia, yang juga ikut berpartisipasi untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.
Dia bahkan menjadi tokoh simbolik perjuangan Palestina dan keinginan akan keadilan. Karya-karyanya terus mempengaruhi dunia sastra dan politik di Palestina.
Yuk, simak sosok Mahmoud Darwish berikut.
Baca Juga: Sosok Ipda Sumiati, Polwan yang Menjadi Pahlawan Keselamatan Berlalu Lintas di Parepare
1. Profil Mahmoud Darwish
Mahmoud Darwish lahir pada 13 Maret 1941 di Desa Al-Birwa, wilayah Palestina yang kini telah menjadi bagian Israel.
Akibat pergusuran tersebut, keluarga Darwish terpaksa meninggalkan desa tersebut pada 1948 selama Perang Arab-Israel, dan mereka menjadi pengungsi di Lebanon.
Mahmoud Darwish pertama kali menikah dengan Rana Kabbani, seorang penulis dan kritik sastra yang lahir di Damaskus, Suriah. Namun, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.
Darwish kemudian menikah untuk kedua kalinya dengan Hayat Heeni pada 1980-an. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua anak yang diberi nama Yara dan Rami.
2. Jadi Penulis dan Penyair Ternama
Mahmoud Darwish menghabiskan sebagian besar masa kecilnya sebagai pengungsi. Pengalaman inilah yang memberikan warna mendalam pada karya-karya sastranya.
Darwish dianggap sebagai alah satu penyair Arab terkemuka pada abad ke-20. Karnyanya mencakup berbagai tema, seperti cinta, identitas, kebebasan, dan perjuangan rakyat Palestina.
Puisi-puisinya diakui karena keindahan bahasa dan kepekaannya terhadap situasi politik dan sosial.
3. Penyair Nasional Palestina
Dengan kemampuannya itu, Mahmoud Darwish bahkan sering diakui sebagai Penyair Nasional Palestina karena karyanya yang memperjuangkan hak dan identitas rakyat Palestina.
Puisi-puisinya menjadi semacam manifestasi perasaan dan pengalaman kolektif rakyat Palestina.
Tak hanya itu, karyanya juga mendapat pengakuan internasional dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.
Dia menerima sejumlah penghargaan, termasuk Penghargaan Pemimpin Revolusi Palestina.
Sampai saat ini, karya Darwish terus mempengaruhi banyak penulis, penyair, dan aktivis di seluruh dunia Arab dan di luar itu. Puisi-puisinya dianggap sebagai warisan budaya yang penting.
Baca Juga: Sosok Mulyoto, Maba Tertua Unismuh Makassar Usianya 61 Tahun
4. Aktivis Politik
Menariknya lagi, selain sebagai seorang penyair, Mahmoud Darwish juga dikenal sebagai aktivis politik. Karyanya mencerminkan semangat perjuangan dan identitas nasional Palestina.
Dia menjadi suara bagi rakyat Palestina yang berjuang melawan pendudukan dan ketidakadilan.
Darwish juga pernah ditahan oleh otoritas Israel pada 1961 karena aktivitas politiknya. Pada saat itu, dia dianggap sebagai musuh yang terlalu berbahaya.
Dia secara aktif mendukung perjuangan Palestina untuk kemerdekaan. Tidak hanya melalui karyanya, tetapi juga melalui keterlibatannya dalam gerakan politik dan sosial.
5. Meninggal Dunia
Mahmoud Darwish meninggal dunia setelah menjalani operasi jantung pada tahun 2008 di Amerika Serikat.
Meskipun telah tiada, tapi warisannya tetap hidup melalui karya-karyanya yang mendalam dan menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama mereka yang memperjuangkan hak rakyat Palestina.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber