Kamis, 18 JULI 2024 • 17:52 WIB

Ternyata Tugas Pustakawan Bukan Hanya Jagain Perpustakaan, Ini 5 Fakta Menariknya!

Author

Ilustrasi perpustakaan sekolah. (Freepik)

INDOZONE.ID - Pustakawan acap kali dipahami sebagai penjaga perpustakaan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu tugas pustakawan adalah memastikan keamanan buku-buku perpustakaan, tetapi tugas pustakawan jauh dari sekadar itu.

Pustakawan memastikan buku-buku yang menjadi minat pengunjung tersedia, dapat ditemukan secara mudah, siap untuk dipinjam, selalu dalam kondisi bagus, dan lain-lain. Satu kata yang tepat untuk menggambarkan tugas pustakawan tersebut adalah manajemen.

Pustakawan adalah sebuah profesi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan perpustakaan, mulai dari mengadakan koleksi perpustakaan hingga melayaninya kepada pengunjung.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Bila Perpustakaan Sekolah Ditiadakan?

Berikut 5 fakta menarik yang jarang orang ketahui dari profesi pustakawan seperti apa yang tertuang alam UU No 43 tahun 2007:

1. Pengadaan Koleksi

Ilustrasi pasangan sedang membaca buku bersama di perpustakaan sebagai ide kencan terbaik untuk introvert.

Pengadaan koleksi dapat berupa pembelian buku maupun pemberian buku. Buku-buku yang dibeli secara langsung oleh perpustakaan tentunya berdasarkan kebutuhan dan minat pengunjung.

Oleh karena itu, pustakawan bertugas mengidentifikasi buku seperti apa yang dibutuhkan dan diinginkan pengunjung.

Pustakawan tidak boleh semena-mena dalam mengadakan buku, apalagi dengan membeli buku berdasarkan keinginannya sendiri. Untuk mengidentifikasi biasanya pustakawan menyebar kuesioner usulan buku, mewawancarai pengunjung, atau melalui kotak usulan.

Sedangkan pengadaan melalui pemberian, pustakawan biasanya perlu berperan aktif dengan mengajukan proposal kepada pihak-pihak potensial.

2. Pengolahan Koleksi

Ilustrasi perpustakaan.

Koleksi yang telah diperoleh melalui proses pengadaan selanjutnya perlu diolah terlebih dahulu sebelum siap dilayankan kepada pengunjung. Pengolahan koleksi meliputi kegiatan inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, penempelan atribut, dan pengerakan.

Kegiatan inventarisasi merupakan kegiatan pendataan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Setelah buku baru datang, informasi buku seperti tanggal masuk dan sumber perolehan dicatat terlebih dahulu untuk diberikan nomor inventaris.

Baca Juga: Ada Celengan Sampai Perpustakaan Mini, Ini Cara Orang Turki Bersedekah Buku

Selanjutnya, pustakawan akan mengelompokkan buku tersebut sesuai dengan subjek keilmuannya berdasarkan suatu pedoman, yang di antaranya adalah Dewey Decimal Classification (DDC) dan Universal Decimal Classification (UDC).

Proses pengelompokan ini dikenal sebagai klasifikasi dan menghasilkan nomor klasifikasi yang menunjukkan subjek buku. Kegiatan berikutnya adalah katalogisasi, yaitu kegiatan pembuatan kartu katalog atau alat untuk memudahkan pencarian buku di rak perpustakaan.

Saat ini, sebagian besar perpustakaan sudah menggunakan katalog online sehingga pustakawan tidak perlu lagi membuat kartu katalog secara manual.

Dalam katalogisasi pustakawan mengidentifikasi data-data buku yang sebagian kecil akan dicetak untuk ditempelkan pada buku sebagai atribut, salah satu datanya adalah nomor klasifikasi. Terakhir, pustakawan menyusun buku di rak sesuai dengan nomor klasifikasinya (pengerakan).

3. Pelayanan Pengunjung

Ilustrasi seorang wanita sedang membaca buku.

Layanan yang disediakan oleh perpustakaan yang satu dengan yang lain tidak selalu sama persis. Bergantung pada layanan yang disediakan, pustakawan bertanggung jawab terhadapnya.

Salah satu layanan yang utama di perpustakaan adalah layanan sirkulasi atau layanan pinjam dan pengembalian. Pustakawan bertugas memberikan pelayanan kepada pengunjung yang hendak meminjam atau mengembalikan buku.

Pada perpustakaan yang sudah cukup maju, layanan sirkulasi sudah dilakukan secara mandiri sehingga pustakawan hanya perlu mengembalikan buku ke rak saja.

4. Pemeliharaan Koleksi

Ilustrasi koleksi buku.

Apabila terdapat buku yang mengalami kerusakan seperti kover buku yang sobek, kertas menguning, halaman lepas dan lain-lain, pustakawan bertugas untuk memperbaikinya. Tidak hanya itu, pustakawan juga bertugas untuk mencegah terjadinya kerusakan.

Baca Juga: Selamat Hari Buku Nasional 2024: Momentum untuk Menguatkan Budaya Literasi di Indonesia

Pencegahan kerusakan pada buku di antaranya adalah pengeboran dan penyampulan. Hal lain yang berpengaruh pada pemeliharaan buku adalah pengaturan suhu ruangan, pencahayaan, dan kelembapan. Pustakawan perlu memastikan buku-buku yang dimiliki berumur panjang.

5. Pengembangan perpustakaan

Ilustrasi perpustakaan sekolah. (Freepik)

Agar tidak tertinggal oleh laju perkembangan zaman, pustakawan perlu untuk selalu berinovasi. Di tengah menjalankan tugas-tugas yang ada, pustakawan dituntut untuk merumuskan ide-ide kreatif dan inovatif dalam rangka mengembangkan perpustakaan.

Pengembangan dapat berupa peningkatan kualitas layanan yang sudah ada, menambahkan layanan baru, menjalankan program seputar perpustakaan, dan lain-lain.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Undang-undang

Tags
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir