Viral Pencari Suaka Mendirikan Tenda di Sepanjang Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan, Siapa Mereka Sebenarnya?
INDOZONE.ID - Beberapa waktu lalu, viral di media sosial sejumlah Warga Negara Asing (WNA) pencari suaka menetap dengan mendirikan tenda di belakang kantor UNHCR, Jalan Setiabudi Selatan, Jakarta Selatan. Belum diketahui secara pasti dari mana asal mereka. Akan tetapi, itu bukan pertama kalinya, mereka sudah sempat ditertibkan oleh Satpol PP sebelumnya.
Terlihat dari video yang beredar, mereka menggelar terpal hingga mendirikan tenda di trotoar yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki. Beberapa dari mereka juga ada yang menjemur pakaian di sana.
Lalu sebenarnya apa itu pencari suaka? Apa tujuan mereka datang ke Indonesia?
Dikutip dari Wikipedia, pencari suaka adalah orang yang meninggalkan negara tempat tinggalnya, memasuki negara lain, dan mengajukan permohonan resmi untuk hak suaka di negara lain tersebut menurut Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Pasal 14. Seseorang tetap berstatus pencari suaka hingga permohonan hak suaka berakhir.
Baca Juga: Viral, Momen Nenek Lihai Main Billiard, Aksinya Luwes Banget, Netizen: Suhu Billiard Nih!
Siapa yang Dimaksud Dengan ‘Pencari Suaka’?
Dikutip dari laman resmi UNHCR, pencari suaka adalah seseorang yang mencari perlindungan internasional. Permohonan mereka untuk status pengungsi atau status perlindungan pelengkap, belum diproses atau mereka mungkin belum meminta suaka tetapi mereka berniat untuk melakukannya.
Di beberapa negara, istilah ‘pencari suaka’ digunakan sebagai istilah hukum untuk seseorang yang telah mengajukan status pengungsi dan belum menerima keputusan akhir atas klaim mereka.
Diketahui pada akhir tahun 2023, terdapat sekitar 6,9 juta orang di seluruh dunia yang menunggu keputusan atas klaim suaka mereka.
Apa yang Menyebabkan Mereka Mencari Suaka?
Beberapa situasi dan kondisi memaksa mereka-pencari suaka untuk meninggalkan rumah atau tempat tinggal mereka. Situasi yang dimaksud adalah seperti terjadinya peperangan, penganiayaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di tempat tinggal asal mereka.
Maka dari itu, untuk menghindari kekerasan atau ancaman terhadap kehidupan dan kebebasan, mereka memilih pergi dengan pemberitahuan singkat, hanya membawa beberapa pakaian di punggung mereka.
Bagaimana Perjalanan Mereka Sebagai ‘Pencari Suaka’?
Ketika melintasi perbatasan internasional untuk mencari keselamatan, mereka perlu mengajukan permohonan untuk diakui secara hukum sebagai pengungsi. Sementara mereka mencari suaka dan menunggu hasil permohonan, mereka disebut sebagai pencari suaka dan harus dilindungi.
Baca Juga: Viral Bayi Smackdown Boneka karena Tak Terima Dot Susunya Dipakai, Netizen : Please Jangan Dipisah!
Tidak semua pencari suaka akan dianggap sebagai pengungsi, tetapi semua pengungsi dulunya adalah pencari suaka.
United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan Badan Pengungsi PBB, bekerja sama untuk melindungi pencari suaka. Mereka berusaha memastikan bahwa pencari suaka dapat memperoleh keamanan dan agar klaim suaka mereka didengar secara adil dan efisien.
“Kami mengadvokasi hak-hak mereka, termasuk pendidikan dan perawatan kesehatan, sementara mereka menunggu hasil klaim mereka. Dalam jangka panjang, kami berupaya untuk memperkuat sistem dan hukum suaka,” tulisnya di laman resmi UNHCR.
Hak untuk mencari suaka adalah hak asasi manusia dan setiap orang di dunia berhak untuk mengajukan suaka jika mereka melarikan diri dari konflik atau penganiayaan. Mereka tidak boleh diusir atau dikembalikan ke situasi yang membahayakan nyawa atau kebebasan mereka. Ini adalah prinsip non-refoulement yang tercantum dalam Konvensi Pengungsi 1951. Prinsip ini juga merupakan bagian dari hukum hak asasi manusia dan hukum kebiasaan internasional dan harus dijamin oleh semua negara.
Apa Perbedaan antara Pencari Suaka dan Pengungsi?
Pengungsi adalah seseorang yang dipaksa meninggalkan negaranya dan tidak dapat kembali karena ancaman serius terhadap nyawa, integritas fisik, atau kebebasannya sebagai akibat dari penganiayaan, konflik bersenjata, kekerasan, atau gangguan publik yang serius. Status hukum ini memberikan hak dan perlindungan tertentu kepada seseorang.
Baca Juga: Viral Momen Tak Terduga saat 2 Murid MTS Mengenakan Pakaian Batik yang Senada, Netizen : Cie Couple!
Sedangkan pencari suaka adalah seseorang yang telah atau bermaksud mengajukan permohonan untuk diakui sebagai pengungsi, tetapi permohonannya belum diproses. Pemerintah biasanya akan menilai permohonan suaka untuk menentukan apakah keadaan seseorang menjadikan mereka pengungsi.
Bagaimana Peran UNHCR Melindungi Pencari Suaka?
UNHCR berupaya memastikan pencari suaka dapat mengajukan klaim status pengungsi secara adil dan efisien. UNHCR terus berusaha membantu mereka untuk mengakses standar perawatan dan dukungan minimum sembari menunggu hasil. UNHCR juga bekerja sama dengan negara-negara untuk memperkuat sistem dan hukum suaka mereka.
UNHCR berupaya memastikan mereka dapat memperoleh keamanan, dapat mengajukan klaim dan tidak ditolak atau dikembalikan ke daerah yang membahayakan hingga klaim mereka diperiksa.
“Pencari suaka tidak boleh dikurung hanya karena memasuki suatu negara dengan cara yang tidak teratur dan mereka tidak boleh ditahan sambil menunggu klaim mereka didengar. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk menemukan pilihan lain, seperti perawatan masyarakat atau perumahan tempat penampungan swasta atau pemerintah. Kami juga mengadvokasi terhadap kebijakan yang menahan anak-anak. Kebijakan ini membuat mereka mengalami masa kecil yang dihabiskan di penjara sempit atau fasilitas imigrasi, yang terpapar trauma,” tulis UNHCR.
Baca Juga: Viral Pengemudi Mobil Minta Makanan ke Orang Tak Dikenal di Lampu Merah, Bukti Cowok Gampang Akrab
Jika ada pencari suaka yang ditahan, tim UNHCR akan mengunjungi tempat penahanan untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi sesuai standar suaka internasional. Apakah mereka memiliki privasi, bagaimana jenis makanan, pakaian dan perawatan medis yang mereka terima.
Dalam jangka panjang, UNHCR berencana untuk memperkuat sistem keamanan suaka, dengan cara bekerja sama dengan negara-negara untuk membangun dan meningkatkan undang-undang dan sistem suaka nasional. Sistem suaka yang kuat dapat secara efisien mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan perlindungan internasional.
Semakin banyaknya kasus yang tertunda, akan membuat pencari suaka hidup dalam ketidakpastian hukum selama bertahun-tahun dan tidak dapat memulai kembali hidup mereka. Selain itu, lebih sulit bagi pemohon yang ditolak untuk kembali dan berintegrasi kembali ke negara asal mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Unhcr.org