INDOZONE.ID - TikTok belakangan ini diramaikan dengan “teori cinta pertama,” sebuah konsep yang menyebutkan bahwa cinta pertama akan selalu memiliki tempat khusus dalam ingatan kita.
Baik itu cinta dengan teman sekolah atau pasangan di masa kuliah.
Teori ini sudah ramai dibahas di TikTok dengan lebih dari 98 juta views. Berikut penjelasannya lengkapnya.
Apa Itu Teori Cinta Pertama?
Di sebuah video yang viral, kreator TikTok @tach.ohs menjelaskan bagaimana teori ini memengaruhi hubungan masa depan, terutama bagi mereka yang berkencan dengan pria.
Ia menyebutkan bahwa pria biasanya akan selalu mengenang cinta pertamanya dan cenderung mencari pasangan yang memiliki sifat mirip.
Di TikTok, kreator lain seperti @maryamjhampton juga membahas tentang teori ini.
Menurutnya, cinta pertama sering memberikan perasaan bahagia yang tak terlupakan.
“Hubungan ini biasanya terjadi di usia muda ketika pikiran masih polos dan belum terbentuk sepenuhnya, sehingga cinta pertama menjadi gambaran utama tentang bagaimana kita mencintai di masa depan,” jelasnya.
Banyak komentar yang menunjukkan bahwa banyak orang masih terjebak dalam kenangan cinta pertama mereka.
Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Selalu Ingin Kembali ke Mantan dan Cara Menghentikannya
Ahli hubungan Shan Boodram dari Bumble juga mengatakan bahwa cinta pertama memiliki daya tarik yang unik karena perasaan-perasaan baru yang muncul, seperti debaran ciuman pertama atau saat mengucapkan "aku cinta kamu" untuk pertama kalinya.
Selain itu, cinta pertama sering terjadi di masa-masa ketika tanggung jawab hidup masih ringan.
Pada waktu itu, kita mungkin belum memiliki beban berat seperti pekerjaan, membayar tagihan, atau membuat keputusan besar.
Hal ini membuat hubungan cinta pertama terasa ringan, indah, dan sangat berkesan.
Mengapa “Teori Cinta Pertama” Lebih Berdampak Pada Pria?
Efek dari teori ini sering kali lebih terasa pada pria, khususnya dalam hubungan heteroseksual, setidaknya menurut pengamatan di TikTok.
Alasan utamanya mungkin berkaitan dengan bagaimana pria dan wanita mengatasi putus cinta.
Banyak wanita akan curhat kepada teman atau mencari dukungan dari keluarga dan bahkan terapi sebagai cara untuk menerima dan melupakan.
Di sisi lain, pria seringkali memilih mengabaikan perasaan atau mencari pelarian segera setelah putus.
“Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang langsung mencari pasangan baru setelah putus biasanya butuh waktu lebih lama untuk pulih dibandingkan mereka yang memberi waktu untuk merenungi perasaan,” kata Boodram.
Baca Juga: 12 Tanda Kamu Pernah Menjalin Hubungan Toxic dengan Mantan, Apa Saja?
“Memproses emosi sangat penting dalam penyembuhan karena membantu seseorang untuk refleksi dan memahami perasaan kehilangan.”
Psikoterapis Kristie Tse dari Uncover Counseling juga setuju bahwa curhat atau terapi membantu seseorang untuk cepat move on, terutama bagi wanita.
Sebaliknya, pria yang menahan emosi tanpa proses ini mungkin menyimpan kenangan yang tidak terselesaikan.
Hal ini bisa berdampak pada hubungan di masa depan, membuat mereka sulit benar-benar move on dari cinta pertama.
“Cinta Pertama” dan Harapan Tak Realistis
Beberapa orang juga melihat cinta pertama sebagai "yang terbaik yang pernah ada".
Di TikTok, beberapa kreator menyebut bahwa cinta pertama kerap dianggap sebagai hubungan yang sempurna.
Kreator @sumlemonade dalam sebuah video mengatakan bahwa pria mungkin terus mengenang cinta pertamanya sebagai “seseorang yang tidak tergantikan” dan berharap menemukan sosok yang mirip pada pasangan berikutnya.
Namun, cinta pertama sering dilihat melalui “kacamata nostalgia”.
Pada kenyataannya, banyak yang lupa bahwa hubungan tersebut terasa begitu sempurna karena saat itu kita masih muda dan belum banyak pengalaman.
Jadi, mengharapkan pasangan dewasa untuk memberikan perasaan yang sama mungkin bukan hal yang realistis.
Teori cinta pertama ini memang menarik dan membuat banyak orang bernostalgia tentang masa-masa awal jatuh cinta.
Meski kenangan cinta pertama akan selalu spesial, penting untuk diingat bahwa setiap hubungan baru bisa memberikan pengalaman dan kebahagiaan tersendiri yang unik.
Kenangan ini adalah bagian dari masa lalu, sedangkan kebahagiaan dan cinta sejati tetap bisa ditemukan di masa kini dan masa depan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bustle.com