INDOZONE.ID - Hari Raya Idul Fitri adalah momen penuh kebahagiaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari yang istimewa ini, saling memaafkan menjadi tradisi yang melekat untuk membersihkan diri dari segala kesalahan.
Bagi yang tidak bisa bertemu secara langsung, mengirimkan ucapan selamat melalui pesan singkat atau media sosial, menjadi pilihan yang baik agar silaturahmi tetap terjaga.
Menyampaikan ucapan dalam bahasa Jawa, bisa memberikan kesan lebih unik dan berkesan. Bahasa ini banyak digunakan di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, serta sebagian Jawa Barat, dan bahkan dipahami oleh masyarakat di luar Jawa.
Berikut adalah, beberapa contoh ucapan Idul fitri dalam bahasa Jawa yang dapat menjadi referensi.
Baca Juga: Cara Lengkap Daftar Mudik Gratis dan Cek Jadwal Kapal Laut Kemenhub Lebaran 2025
Ucapan Idul fitri dalam bahasa Jawa yang Sarat Makna
1. "Kupat kecemplung santen, sedoyo lepat nyuwun pangapunten."
(Ketupat yang tersiram santan, segala kesalahan mohon dimaafkan.)
2. "Kula nyuwun agunging pangapunten sedoyo kalepatan kula. Matur nuwun lan sugeng riyadi kagem panjenengan sak keluargo, mugi tansah pinaringan kasehatan lan kasantosan.”
(Saya memohon maaf atas segala kesalahan. Terima kasih dan selamat Idulfitri untuk anda sekeluarga, semoga senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan.)
3. "Matur nuwun sampun paring pangapunten. Sugeng riyadi, mugi Gusti Allah maringi kita fitrah sejati.”
(Terima kasih telah memberi maaf. Selamat Idul fitri, semoga Allah memberikan kita hati yang suci kembali.)
4. "Dinten meniko dinten riyadi. Menawi kula gadah lepat ingkang disengaja utawi mboten, nyuwun pangapunten ageng saking panjenengan sak keluargo."
(Hari ini adalah hari raya. Jika saya memiliki kesalahan, baik disengaja maupun tidak, mohon dimaafkan dengan tulus.)
5. "Lamun cangkem kulo nate kakehan ngucap sing boten kepenak, lan pikir kulo nate nyimpang, nyuwun pangapunten lahir batin."
(Jika lisan saya pernah mengucapkan hal yang kurang baik dan pikiran saya pernah menyimpang, mohon maaf lahir dan batin.)
6. "Resik ing ati, resik ing lampah. Sugeng riyadi, menawi wonten kalepatan, nyuwun agunging pangapunten."
(Hati yang bersih, langkah yang lurus. Selamat Idul fitri, jika ada kesalahan, mohon maaf sebesar-besarnya.)
7. "Numpak becak mlebu alun-alun. Luputku marang panjenengan jero, monggo dipunapunten."
(Naik becak menuju alun-alun. Jika ada kesalahan saya yang mendalam, mohon dimaafkan.)
8. "Sopo sing ngaku bersih, durung mesti resik. Mula nyuwun pangapunten sak derengipun. Sugeng Riyadi."
(Siapa yang merasa bersih, belum tentu suci. Maka dari itu, saya memohon maaf sebelumnya. Selamat Idul fitri.)
9. "Pitik kate rupane putih, pitik alas rupane ireng. Idul fitri ati resik, dosa lan luput nyuwun pangapunten."
(Ayam kate berbulu putih, ayam hutan berbulu hitam. Idul fitri menyucikan hati, segala dosa dan kesalahan mohon dimaafkan.)
10. "Tuku jenang neng pasar Wage, sekalian tuku wedang jahe. Menawi kula nate luput gedhe, nyuwun pangapunten sak ikhlase."
(Membeli jenang di pasar Wage, sekalian membeli wedang jahe. Jika saya pernah berbuat kesalahan besar, mohon dimaafkan dengan tulus.)
11. "Madang sate ojo sak sunduke, madang rawon ojo kakehan bumbu. Wis rampung posone, sugeng riyadi idul fitri, nyuwun pangapunten sak derengipun."
(Makan sate jangan hanya satu tusuk, makan rawon jangan terlalu berbumbu. Puasa telah selesai, selamat Idulfitri, mohon maaf sebesar-besarnya.)
12. "Lintang-lintang sumebar ing langit wengi. Kula ngaturaken sugeng riyadi, nyuwun pangapunten sak gedhene."
(Bintang-bintang bertebaran di langit malam. Saya mengucapkan selamat Idul fitri, mohon maaf dengan setulus hati.)
Mengirimkan ucapan idul fitri dalam bahasa Jawa bisa menjadi cara yang berkesan untuk mempererat silaturahmi. Dengan kata-kata yang penuh makna, baik yang puitis maupun jenaka, kita dapat menyampaikan permohonan maaf serta doa dengan cara yang lebih menyentuh hati.
Semoga dengan ketulusan hati, kita semua dapat merayakan Idulfitri dengan kedamaian dan kebersihan jiwa.
Sugeng riyadin, mugi Gusti Allah tansah paring rahmat lan berkah dhumateng kita sedaya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sakmadyone.com