Minggu, 11 MEI 2025 • 16:20 WIB

Mengenal Makna Api Dharma dalam Perayaan Waisak 2025

Author

Makna Api Dharma dalam perayaan waisak 2025. (Kemenag.go.id)

INDOZONE.ID  - Rangkaian acara puncak Perayaan Tri Suci Waisak 2569 B.E Tahun 2025 yang akan digelar di Candi Borobudur, dimulai dengan pengambilan Api Dharma dari Sumber Api Alam Mrapen di Desa Manggar Mas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, pada Sabtu (10/6/2025).

Prosesi pengambilan api tersebut dilaksanakan sekitar pukul 12.00 WIB oleh rombongan yang terdiri dari para bhikkhu, perwakilan majelis umat Buddha, Kementerian Agama, TNI, Polri, pemerintah setempat, dan beberapa instansi terkait lainnya.

Sebelum prosesi pengambilan Api Dharma, acara dimulai dengan penyalaan lilin panca warna dan pembacaan paritta suci oleh berbagai majelis, termasuk Sangha Theravada Dhamayut Indonesia, MBMI, Palpung, ZFZ Kasogatan, Sangha Mahayana Indonesia, dan Martrisia.

Makna Api Dharma dalam Kegiatan Hari Raya Waisak

Perayaan waisak di berbagai negara. (tatlerasia.com)

Bhante Subhacaro, perwakilan Bhikkhu Sangha, menjelaskan bahwa penggunaan Api Dharma Mrapen dalam perayaan Waisak merupakan tradisi rutin, yang melambangkan kebangkitan dan pencerahan.

Baca Juga: 40 Ucapan Selamat Waisak 2024 Penuh Makna: Terangi Hati, Sebarkan Kedamaian!

Api ini diharapkan dapat menjadi simbol semangat untuk menghilangkan hal-hal negatif dan membangkitkan jiwa yang baik.

"Setelah berhasil mengendalikan itu semua, diharapkan bisa membangkitkan jiwa-jiwa yang baik dalam kita dan membangkitkan kesadaran kita untuk mengikis keserakahan, kebodohan dan kebencian. Jika ini terlaksana, maka wujud kesejatian akan muncul dan akhirnya pula kita mengembangkan cinta kasih, kasih sayang, dan bisa mewujudkan perdamaian dunia," terangnya.

Menurut Bhante, perdamaian dunia dapat terwujud kalau rasa cinta kasih terus dikembangkan.

Karena kalau sifat lobha bisa berkurang, maka otomatis perasaan-perasaan kepada semua makhluk akan timbul.

Begitu pun sebaliknya, kalau yang dikembangkan adalah keserakahan, maka akan menimbulkan sifat keserakahan bahkan peperangan.

"Ini sesungguhnya makna api sebagai wujud dari perdamaian. Ada pengendalian diri dan juga kasih sayang," tandasnya.

Melalui semangat Api Dharma, umat diharapkan bisa menumbuhkan tekad kuat untuk mengembangkan sifat-sifat baik dan meningkatkan semangat dalam menjalani kehidupan.

Api Dharma Mrapen juga menjadi sarana untuk melatih diri dalam melakukan perbuatan positif.

Dengan terbentuknya kebiasaan positif ini, diharapkan dapat melahirkan ketenangan dan perdamaian abadi dalam tindakan sehari-hari.

Baca Juga: Apa Itu Waisak? Mengungkap Makna dan Sejarah di Balik Perayaan Penting Umat Buddha

Ini sejalan dengan tema Perayaan Hari Raya Waisak 2025, yakni "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia".

Api Dharma kemudian dibawa ke Candi Mendut untuk disakralkan melalui pembacaan paritta suci oleh para Bhikkhu Sangha, rohaniawan dari berbagai majelis agama Buddha, dan umat Buddha.

Api tersebut akan dibawa ke Candi Borobudur pada saat perayaan Waisak berlangsung.

Setelah menempuh perjalanan sekitar empat jam, Api Dharma tiba di Candi Mendut dan disambut langsung oleh Bhikkhu Sangha, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma, Wakil Panitia Waisak Nasional Karuna Murdaya, dan tokoh agama lainnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kemenag.go.id

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir