Pandemi Covid-19 mengajarkan banyak pihak untuk bangkit dan berdiri meskipun enggak mudah, khususnya bagi pelaku UMKM. Para pengusaha harus memutar otak dan berinovasi agar bertahan dari sulitnya ekonomi.
Hal itu pula yang dirasakan oleh Ariyanti seorang perajin tas anyaman berbahan dasar jali-jali atau rotan sintetis. Bahan rotan sintetis dulunya digunakan sebagai bahan baku pembuatan anyaman kursi.
Imbas dari sepinya peminat kursi anyaman dari rotan sintetis, bahan baku ini kemudian dijadikan berbagai macam kerajinan tangan salah salah satunya tas.
Di kediamannya yang terletak di Desa Marangan, Jimbung, Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah, Ariyanti setiap hari memproduksi beraneka model tas cantik dari anyaman sintetis.
Semua produksi tas dilakukan secara manual alias handmade. Melalui sentuhan kreativitasnya, berbagai model tas dihasilkan. Agar semakin menarik, tas buatan Ariyanti dihiasi dengan berbagai aksesori kekinian.
Bertepatan dengan Natal, pesanan tas Ariyanti mengalami peningkatan tajam. Para pelanggannya juga meminta agar dibuatkan dengan desain khusus bertema Natal.
“Pesanan saat Natal banyak ya. Permintaannya ditambah aksesori pelengkap seperti boneka yang kamu dibuat sendiri dengan bahan kain flanel dan dakron. Untuk bunga-bunganya saya menggunakan kain perca,” kata Ariyanti saat ditemui oleh Tim IDZ Creators.
Harga tas jali-jali buatan Ariyanti dibanderol mulai Rp150 ribu hingga Rp215 ribu tergantung jenis dan motifnya. Dalam sehari Ariyanti mampu memproduki sekitar 8-10 tas.
Sedangkan untuk temanya, Ariyanti bisa menyesuaikan dengan keinginan pelanggan. Usaha kerajinan tas jali-jali ini baru dirintis Ariyanti sekitar empat bulan lalu, namun pelanggannya sudah lumayan banyak. Untuk memasarkan produknya, Ariyanti memanfaatkan media sosial.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: