Minggu, 19 JANUARI 2025 • 15:20 WIB

Implan Payudara Jadi Tren Kecantikan Masa Kini, Bisa Tahan Berapa Lama?

Author

Press Conference Masterpiece hospital

INDOZONE.ID - Impan payudara adalah serangkaian tindakan bedah plastik untuk memperbaiki atau mengoreksi bentuk payudara.

Sekarang, implan payudara banyak dilakukan untuk alasan kecantikan. Meski bagi pengidap kanker payudara, implan ini dilakukan untuk perbaikan pasca operasi kanker.

Implan payudara umumnya dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Tidak hanya menjadi tren kecantikan di Indonesia, tapi juga seluruh dunia.

Baca Juga: Meghan Trainor Ngaku Tak Sabar Operasi Payudara Usai Menyusui Anak Keduanya

"Kalau untuk implan payudara itu sendiri, tidak hanya tren di Indonesia, tetapi di seluruh dunia," ujar dr. Chakrit Eeaimkijkarn, dokter spesialis bedah payudara, rumah sakit Masterpiece, Thailand.

Implan ini juga tidak dirancang permanen. Setiap orang yang melakukan implan payudara harus rutin mengecek dan mengganti implan sesuai petunjuk dokter.

"Kalau untuk sekarang, ada yang 5 atau 10 tahun harus ganti implan menurut surat dokter, kira-kira itu ada 10%. Tapi ada juga yang 10 sampai 20 tahun, tergantung kualitas implan yang dipasang. Oleh karena itu, ketika orang sudah memasang implan, ia harus rutin mengecek setiap tahun apakah ada indikasi kanker atau kerusakan pada implan yang dipasang," ujar Chakrit.

Dengan berbagai tawaran menarik tentang estetika, implan payudara tak luput dari risiko.

Menjalani bedah plastik ini memiliki beberapa risiko kesehatan, terutama jika dokter yang menangani tidak berpengalaman.

Risiko Implan Payudara

  • Payudara terasa sakit
  • Perubahan yang menyebabkan tidak nyaman dibagian payudara
  • Pendarahan
  • Infeksi
  • Bentuk payudara tidak simetris
  • Implan mengalami kerusakan, seperti pecah atau bocor

Risiko-risiko di atas tergantung masing-masing faktor. Dari mulai individu, jenis implan, hingga dokter dan fasilitas medis yang dipilih.

Menurut penelitian, lebih dari 2 juta orang Indonesia menjalani wisata medis ke luar negeri setiap tahunnya.

Thailand, memasuki urutan ketiga negara paling populer dikunjungi oleh wisatawan Indonesia, karena kemudahan visa dan perawatan kecantikannya yang memiliki kualitas tinggi.

Masterpiece, salah satu rumah sakit besar di Thailand, melihat peluang besar untuk bisnis kecantikannya dan mengumumkan kerja sama dengan Lumeo Health, melalui konferensi pers di Jakarta, 16 Januari 2025. 

Baca Juga: Tren Baru Kecantikan DIY, Falscara Tawarkan Tampilan Bulu Mata Salon Tanpa Ribet

Melalui kerja sama ini, mereka menawarkan berbagai tindakan medis yang berfokus pada kecantikan, termasuk implan payudara dan sedot lemak.

Tak hanya implan payudara, sedot lemak juga termasuk tindakan medis yang sedang tren saat ini.

Sedot lemak adalah tindakan medis yang dilakukan untuk menghilangkan lemak di bagian tubuh tertentu.

Tindakan ini sering kali dilakukan sebagai jalan pintas seseorang demi mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.

Sesi tanya jawab dengan dokter spesialis, masterpiece hospital

"Biasanya orang yang sudah menjalankan operasi sedot lemak, itu biasanya berat badan turun 2kg, lemak yang dikeluarkan mencapai 4 hingga 5 liter," Ujar salah satu dokter spesialis sedot lemak di rumah sakit masterpiece.

Sebagai bagian dari tindakan medis, bedah plastik seperti implan payudara bukan hanya berfungsi sebagai bentuk dari memenuhi standar kecantikan, tapi juga memiliki nilai kesehatan seperti rehabilitasi bagi pasien yang perlu rekonstrukri pasca penyakit.

Meski memiliki manfaat dan hasil yang menarik dari segi estetika, semua tindakan bedah medis perlu pertimbangan matang, mulai dari tujuan, risiko, hingga menjalani perawatan jangka panjang.

Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, penting bagi setiap orang yang mengingikan tindakan untuk melakukan diskusi dengan dokter spesialis terpercaya sebelum mengambil keputusan.

Kesehatan dan keamanan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap tindakan yang kamu ambil, termasuk bedah plastik.

Penulis: Eliani Kusnedi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Conference