Rabu, 29 JANUARI 2020 • 12:10 WIB

Perawat di Wuhan Rela Botak Demi Tangani Pasien Virus Korona

Author

Ilustrasi dokter tengah bekerja (Unsplash.com/@nci)

Virus korona baru yang menyebar dari Wuhan, Tiongkok telah membuat resah banyak orang. Di Negeri Tirai Bambu, virus tersebut telah menginfeksi ribuan orang dan memakan korban jiwa. Data terakhir menunjukkan hampir enam ribu orang terinfeksi dan 132 orang meninggal.

Kondisi ini membuat dokter dan perawat bekerja keras memberikan pelayanan terbaik kepada pasien yang terinfeksi virus korona baru. Akan tetapi, jumlah pasien yang sangat banyak di rumah sakit setiap harinya membuat staf medis di Tiongkok kelelahan. Hal ini dikarenakan tenaga medis untuk menangani pasien terbilang kurang dan peralatan di rumah saki belum memadai. 

Selain merawat pasien terinfeksi, staf medis juga harus memastikan kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri agar aman terkendali. Staf medis yang menangani pasien terinfeksi virus korona baru perlu meluangkan waktu dan memastikan dirinya mengenakan alat pelindung dengan benar. Melansir World of Buzz, Rabu (29/1/2020), ada seorang perawat yang rela membotaki rambutnya.

Perawat bernama Shan Xia itu bertugas di Renmin Hospital of Wuhan University. Ia  rela memangkas habis rambut panjangnya untuk menjaga keselamatan diri. Ibu dua anak itu memilih memiliki rambut botak guna mempermudah pekerjaannya dalam memerangi virus korona baru.

Ilustrasi perempuan botak (Unsplash/Ahmed Carter)

"Saya memotong rambut untuk menghindari infeksi silang. Selain itu, hal ini juga membantu saya menghemat waktu untuk mengenakan dan melepas pakaian pelindung," kata Shan Xia.

Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengatakan pihaknya telah mengorganisir tim yang terdiri dari 959 tenaga medis dari tujuh provinsi. Tim berasal dari provinsi Henan, Jilin, Liaoning, Shanxi, Shaanxi, serta kota-kota di Tianjin dan Chongqing. Tujuan pembentukan tim itu adalah membantu Wuhan mencegah dan menahan infeksi. 

Selain membantu Wuhan, tujuh kelompok tenaga medis telah dikirim ke Beijing, Hebei, Shanghai, Henan, Hunan, Guangdong dan Sichuan. Kelompok tersebut bertugas untuk memeriksa pekerjaan pemantauan epidemi, perawatan medis, pencegahan dan pengendalian epidemi oleh masyarakat serta lembaga medis.


Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir