Di Indonesia, ada banyak kasus kurang darah yang dialami sebagian besar masyarakat, khususnya perempuan.
Kurang darah atau yang lebih dikenal dengan istilah anemia, sering menimbulkan gejala yang tak disadari.
Meski terkesan ringan, kurang darah ternyata bisa menyebabkan gangguan pada organ tubuh.
Akibatnya, kurang darah dapat berujung dengan munculnya berbagai penyakit.
Lantas, sebenarnya apa itu kurang darah? Bagaimana pula gejala, ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya? Simak uraian Indozone di bawah ini!
Apa Itu Kurang Darah?
Sesuai namanya, anemia atau kurang darah adalah kondisi ketika tubuh kekurangan hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah.
Sebagai bagian utama dari sel darah merah, hemoglobin bertugas untuk mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh organ tubuh.
Oksigen tersebut berperan penting dalam menjalankan fungsi organ tubuh, agar badan bisa melakukan berbagai aktivitas.
Itulah sebabnya, orang yang mengalami kurang darah akan lebih mudah lelah dan terlihat pucat.
Seseorang dikatakan menderita anemia, apabila kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter (pria) atau kurang dari 12 gram per desiliter (wanita).
Jika kadar hemoglobin berada di bawah 8 gram per desiliter, maka anemia yang diderita sudah tergolong berat.
Anemia tidak boleh dianggap sepele, karena jika berlangsung lama bisa merusak jantung, otak, dan organ lain dalam tubuh.
Penyebab Kurang Darah
Kurang darah atau anemia terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan faktor penyebabnya.
Faktor-faktor penyebab kurang darah yang paling umum terjadi adalah sebagai berikut:
- Kekurangan zat besi, folat, dan vitamin B12
- Kehilangan darah karena kecelakaan, operasi, luka parah, atau pendarahan
- Mengalami menstruasi
- Sedang hamil
- Riwayat keluarga
- Kecanduan alkohol
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Terpapar bahan kimia beracun
- Autoimun
- Mengidap talasemia atau anemia sel sabit
- Gangguan usus (penyakit Celiac dan penyakit Crohn)
- Memiliki riwayat penyakit kronis (kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, atau ulcerative colitis)
- Menderita masalah sumsum tulang (limfoma, leukemia, anemia aplastik atau myelodysplasia, dan multiple myeloma)
Gejala Kurang Darah
Gejala kurang darah yang ringan sering tidak disadari penderitanya. Namun, lama-kelamaan tingkat keparahan anemia bisa bertambah berat.
Akibatnya, ciri-ciri kurang darah makin terlihat. Adapun tanda dan gejala paling umum yang dialami penderita anemia, meliputi:
- Mudah lelah
- Kulit pucat
- Sulit bernapas
- Pusing
- Sering mengantuk
- Susah berkonsentrasi
- Kaki dan tangan dingin
- Nyeri dada
- Detak jantung cepat
- Merasa akan pingsan
Selain gejala di atas, penderita anemia golongan berat dapat merasakan tanda-tanda kurang darah yang tidak biasa, di antaranya:
- Mengidam es
- Cemas berlebihan
- Lidah meradang
- Rambut rontok
- Kuku rapuh dan rentan retak
- Mengalami gangguan tidur
- Perubahan suasana hati
Cara Mengatasi Kurang Darah
Mengatasi kurang darah sebaiknya disesuaikan dengan tingkat keparahan anemia dan penyebab yang mendasarinya.
Ada beberapa cara mengatasi kurang darah secara alami dan penanganan medis yang perlu diketahui, antara lain:
- Konsumsi makanan yang mengandung zat besi (daging merah, jeroan, seafood, sayuran hijau, kacang-kacangan)
- Makan buah penambah darah (jambu biji, terong belanda, pisang, alpukat, pepaya, semangka, jeruk)
- Minum suplemen vitamin C
- Kurangi konsumsi teh dan kopi
- Obat-obatan (Kortikosteroid untuk sistem kekebalan tubuh dan Erythropoietin untuk mengatasi masalah sumsum tulang)
- Transfusi darah
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu kurang darah lengkap dengan gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: