INDOZONE.ID - Buat kamu yang sering mengalami rambut rontok, gampang batuk dan pilek, hingga gampang marah serta cemas, hati-hati ya! Bisa jadi itu tanda-tanda bahwa kamu kekurangan vitamin D.
Dokter Spesialias Ortopedi, dr. Asa Ibrahim, Sp.OT mengatakan, berdasarkan hasil sejumlah penelitian mengungkapkan, vitamin D memiliki banyak fungsi dan manfaat. Jadi tidak hanya untuk tulang, tapi ada beberapa lainnya.
“Padahal, dari penelitian-penelitian terbaru, beberapa puluh tahun terakhir ini menyebutkan, vitamin D fungsingnya banyak banget. Bahkan mungkin, lebih banyak dan lebih penting dari vitamin C,” ucap Asa Ibrahim, dikutip dari akun Instagram/dr.asaibrahim, Senin (28/8/2023).
Baca Juga: Kebanyakan Konsumsi Vitamin D, Pria Ini Berakhir di Rumah Sakit
Tidak hanya itu, Asa Ibrahim menerangkan, beberapa fungsi dari Vitamin D yang mungkin banyak belum diketahui masyarakat.
- Menjaga imunitas dan pertahanan tubuh. Seperti mencegah dan mengurangi keparahan infeksi saluran napas
- Penyerapan kalsium, seperti pembentukan tulang, dan pertumbuhan pada anak
- Menjaga kekuatan otot, seperti menurunkan angka cedera
- Menjaga gangguan mood, kerontokan rambut, dan kesulitan menurunkan berat badan
- Menghidari agar tubuh tidak Mudah lesu, nyeri/pegal pada otot, dan di sekitar pergelangan tangan/kaki
- Dan lain-lain.
Untuk itu, dokter lulusan Universitas Gajah Mada ini menyarankan beberapa hal, agar kamu tidak mengalami kekurangan vitamin D. Salah satunya yakni, dengan melakukan pemeriksaan darah di laboratorium.
“Teman-teman mampir ke lab terdekat, kemudian cek kadar vitamin D darahnya. Kalau ternyata sudah bagus, mantap, lakukan yang selama ini sudah dilakukan,” katanya.
Baca Juga: Waspada! Kekurangan vitamin D Bisa Picu Kelainan Tulang
Menurut Asa, standar vitamin D cukup itu berada di atas 30. Jika berada di bawah 30, artinya kamu mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D.
“Kalau ternyata defisiensi atau kurang, sebaiknya segera dikejarnya ya dengan suplemen. Yang namanya vitamin D, bisa juga di dapat dari paparan sinar matahari. Sehingga, tubuh kita bisa membentuk sendiri vitamin D endogen,” tuturnya.
Akan tetapi, bagi kamu yang malas atau belum sempat melakukan cek ke laboratorium, dokter yang berpraktik di RS Awal Bros Panam, Riau ini memberikan beberapa saran. Salah satunya dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari.
“UVB dari sinar matahari pada kulit akan memulai proses pembentukan vitamin D pada tubuh kita. Jadi, paparan sinar matahari itu bisa mencukupi 80 persen kebutuhan vitamin D kita,” ujarnya.
Baca Juga: 6 Makanan yang Mengandung Vitamin D Paling Tinggi Pengganti Suplemen
Asa Ibrahim menambahkan, waktu berjemur yang dianjurkan adalah 15 - 20 menit, pada pukul 08.00 - 09.00, atau pukul 15.00 - 16.00. Bagian tubuh yang terkena sinar matahari secara langsung pada lengan dan kaki tanpa sunblock/sunscreen.
“Jika lebih pagi dari pukul 08.00 atau lebih sore dari pukul 16.00, perlu lebih lama paparannya, bisa sekitar 30 menit. Lebih baik tidak lebih dari pukul 09.00, apalagi tengah hari, karena tingginya UVA sinar matahari yang bisa merusak kulit,” katanya.
Selain itu, Asa Ibrahim juga memberikan saran bagi kamu yang juga malas untuk berjemur, tapi ingin kebutuhan vitamin D-nya tercukupi. Satu di antaranya dengan mengonsumsi makanan kaya akan vitamin D.
“Terutama ikan laut seperti salmon, tuna, dan sarden, dalam jumlah kecil ada di telur dan jamur. Ingat, anjuran ini untuk yang vitamin D-nya sudah baik, bukan yang defisiensi. Untuk yang defisiensi, dianjurkan untuk tambahan suplemen vitamin D,” tuturnya.
“Atau kalau teman-teman malas cari makanan yang tinggi vitamin D, malas kena sinar matahari, ya pilihannya minum suplemen, karena memang sepenting itu vitamin di untuk tubuh kita,” lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/dr.asaibrahim