INDOZONE.ID - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang bertubuh gemuk, memiliki kemungkinan 10 persen lebih besar terkena penyakit kanker.
Para peneliti menyebut, bobot berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko tumor usus, ginjal, pankreas dan ovarium.
Dr Helen Corker, salah satu tim penelitian kanker dunia menyebutkan jika obesitas menjadi faktor yang berkaitan erat dengan kanker.
"Kita sudah tahu bahwa obesitas merupakan faktor risiko penting untuk kanker. Tapi risikonya berbeda-beda tergantung apakah seseorang juga mengidap penyakit kardiovaskular," ujar dr Helen, dikutip dari The Sun, Kamis (23/11/2023).
Baca Juga: Kenali 5 Tanda Peringatan Dini Kanker Pankreas
Ada sekitar seperempat orang dewasa di Inggris yang terdeteksi mengidap obesitas. Sedangkan 38 persen lainnya diketahui mengalami kelebihan berat badan, namun tidak menderita obesitas.
Para ahli memperkirakan, satu miliar orang di seluruh dunia akan mengalami obesitas di akhir dekade ini. Penyakit obesitas kerap dikaitkan dengan berbagai kondisi mematikan, seperti penyakit jantung, stroke dan aneka jenis kanker lainnya.
Para peneliti melacak data kesehatan lebih dari 577.000 orang dewasa di Inggris dan negara Eropa selama sekitar 11 tahun. Selama kurun waktu tersebut, ada lebih dari 52.000 orang yang mengidap kanker.
Baca Juga: 7 Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening Paling Umum, Waspadai Muncul Benjolan dan Berat Badan Turun Drastis
Orang-orang dengan body mass index (BMI) yang tinggi, memiliki risiko 10 persen lebih besar terkena kanker yang berkaitan dengan obesitas, meski mereka tidak mengidap penyakit jantung atau diabetes.
Bagi orang-orang yang mengalami dua kondisi tersebut, setiap kenaikan lima poin BMI dapat meningkatkan risiko kanker sebesar 11 persen.
Orang yang mengalami obesitas dan menderita penyakit jantung, memiliki peluang lebih tinggi terkena kanker. Sehingga, penderita disarankan untuk menurunkan berat badan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun