Selasa, 23 APRIL 2024 • 07:00 WIB

Mengulik Sejarah, Penyebab dan Pengobatan Kanker sebagai Penyebab Kematian Kedua Terbanyak di Dunia

Author

Ilustrasi kanker

INDOZONE.ID - Kanker adalah gangguan kesehatan tubuh yang terjadi akibat dari pertumbuhan sel yang abnormal dan tidak terkendali di dalam tubuh manusia.

Pertumbuhan sel abnormal ini bisa merusak sel normal di sekitarnya dan bagian tubuh yang lain. Kanker bisa menyerang seluruh bagian tubuh, mulai dari kulit, paru-paru, organ vital, hingga mata.

Menurut WHO, penyakit kanker adalah penyebab kematian kedua terbanyak di dunia pada tahun 2020, dengan total kasus tercatat sebanyak 10 juta kematian.

Baca Juga: Waspada! Kanker Prostat Diprediksi Melonjak Dua Kali Lipat pada 2040, Ancaman Serius di Masa Depan

Di Indonesia sendiri, kasus kanker yang tercatat yaitu sebanyak 396,914 kasus pada tahun 2020 dengan 234,511 kematian. Di Indonesia, kanker tertinggi pada perempuan yaitu kanker payudara sebanyak 65.858 kasus dan kanker serviks sebanyak 36.663 kasus pada tahun 2020.

Sedangkan pada laki-laki, kasus tertinggi yaitu kanker paru sebanyak 34,783 kasus, dan kanker kolorektal sebanyak 34,189 kasus pada tahun yang sama.

Penyakit kanker pada umumnya sering tidak terdeteksi pada tahap awal, karena tidak menimbulkan gejala, dan baru terdeteksi setelah pada stadium lanjut. Hal inilah yang menyebabkan penyakit kanker sering menyebabkan kematian.

Sejarah

Menurut sejarah, penyakit kanker sudah muncul sekitar tahun 3000 SM. Seorang peneliti mumi Mesir bernama Edwin Smith mengungkapkan, bahwa pada tahun 3000 SM sudah dilakukan upaya pengangkatan tumor di payudara, dengan bukti ditemukannya alat kedokteran yang berfungsi mengangkat tumor payudara.

Penyakit tumor payudara ini sebenarnya sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu, namun saat itu penyakit tumor payudara ini belum memiliki nama resmi.

Ilustrasi kanker limfoma hodgkin. (Freepik)

Pada akhirnya, seorang dokter Yunani Kuno bernama Hippocrates, mulai menyebut kanker sebagai karkinos atau dalam bahasa Indonesia yaitu kepiting.

Menurut Hippocrates, dia melihat bahwa bentuk tumor seperti kepiting. Kemudian ilmuwan Yunani lainnya bernama Celcus, menyederhanakan karkinos menjadi cancer.

Penyebab

Penyebab utama penyakit kanker yaitu terjadinya mutasi gen di dalam sel, sehingga sel tersebut tumbuh tidak normal. Faktor risiko terjadinya penyakit kanker dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor risiko internal yaitu ketika seseorang memiliki riwayat atau keturunan penderita kanker di keluarganya. Sedangkan faktor eksternal terjadi ketika seseorang memiliki kondisi sebagai berikut:

  • Usia di atas 65 tahun
  • Merokok
  • Pola makan tidak sehat
  • Mengonsumsi alcohol secara berlebihan
  • Kurang aktivitas fisik

Selain dua faktor di atas, beberapa infeksi kronis juga menjadi faktor risiko, yang menjadi kasus khusus di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Ilustrasi kanker payudara.

Kemudian, beberapa penyakit kanker dikaitkan dengan infeksi karsinogenik, seperti infeksi virus hepatitis B, hepatitis C, dan infeksi human papillomavirus (HPV) yang menjadi faktor risiko kanker hati dan kanker serviks.

Pengobatan

Jenis pengobatan kanker yang akan dipilih dokter didasarkan pada beberapa hal, seperti jenis kanker, letak, stadium, kondisi kesehatan dan keinginan pasien. Pengobatan kanker yang paling umum dilakukan yaitu:

  • Kemoterapi: pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker
  • Operasi: operasi kanker dilakukan dengan memotong dan mengangkat jaringan kanker
  • Radioterapi: pemaparan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker
  • Transplantasi sumsum tulang belakang

Ilustrasi vaksin kanker serviks. (Freepik)

Perlu diketahui pengobatan kanker membutuhkan waktu yang lama dan dapat menimbulkan efek samping, bahkan ada beberapa kejadian penundaan pengobatan pada pasien yang diakibatkan kondisi pasien yang tidak stabil.

Baca Juga: Peneliti UGM Temukan Potensi Bawang Putih Jadi Obat Kanker Lidah

Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk selalu mencegah diri kita terkena kanker. Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Konsumsi sayur dan buah
  • Aktivitas fisik
  • Hindari pajanan karsinogen seperti: pestisida, pengawet
  • Berhenti merokok
  • Vaksinasi HPV

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kemenkes