Selasa, 30 APRIL 2024 • 07:55 WIB

Gruinard, Pulau di Skotlandia yang Dikarantina 48 Tahun Gara-gara Wabah Anthrax

Author

  Ilustrasi wabah anthrax

INDOZONE.ID - Anthrax merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini umumnya hidup di tanah dan akan menyerang hewan-hewan ternak pemakan rumput, seperti sapi, kambing, domba dan kuda.

Bukan cuma itu, Anthrax dapat menular kepada manusia. Untuk cara penularannya sendiri dapat melalui kulit, pencernaan dan pernapasan.

Penularan lewat kulit disebabkan karena pasien menyentuh kulit, bulu, tulang atau daging hewan yang terkena Anthrax.

Untuk penularan lewat pencernaan, biasanya terjadi akibat pasien menyantap daging hewan yang terkena Anthrax, apalagi jika dagingnya tidak dimasak dengan sempurna.

Terakhir, penularan Anthrax bisa terjadi melalui pernapasan, itu dikarenakan pasien menghirup serbuk atau spora bakteri Anthrax yang menempel pada bulu, kulit, tulang maupun daging hewan ternak.

Gejala Anthrax sendiri berbeda-beda, tergantung dari bagaimana penyakit itu sendiri menular. Pada kulit, Anthrax akan membuat kulit pasien mengalami benjolan yang disertai rasa gatal, terutama di area wajah, leher dan lengan. Setelah itu, benjolan tersebut akan berubah menjadi borok berwarna hitam yang tidak menyebabkan rasa nyeri pada kulit.

Pada kasus Anthrax pencernaan, pasien akan mengalami hal-hal berikut, mulai dari mual dan muntah, sakit tenggorokan, susah menelan, hilang nafsu makan, sakit perut, demam, diare sampai BAB berdarah.

Lain halnya dengan Anthrax pernapasan, pada pasien yang mengalami ini akan merasakan nyeri saat menelan, demam, nyeri otot, mudah lelah, merasa tidak enak pada bagian dada, sesak napas, syok atau lebih buruknya, menderita Meningitis atau radang selaput otak.

Meskipun Anthrax tergolong sebagai penyakit yang jarang, tapi jika pasien sudah mengalami beberapa gejalanya, maka mereka harus segera dibawa ke dokter secepatnya. Karena jika dibiarkan, pengaruh paling berbahayanya dapat menyebabkan Meningitis hingga meninggal dunia.

Pada pasien, para dokter akan melakukan pengecekan pada kulit, darah, dada, feses dan pungsi lumbal, sebuah metode pemeriksaan medis dengan cara mengambil cairan saraf tulang belakang menggunakan jarum yang sudah dimasukkan ke celah tulang belakang.

Dalam proses pengobatannya, dokter akan memberikan sejumlah antibiotik yang sudah disesuaikan resepnya. Tapi, perlu diingat bahwa tingkat keberhasilan pada proses pengobatan Anthrax sangat bergantung pada usia, kondisi kesehatan dan luas area tubuh pasien yang menderita Anthrax.

Sebagai pencegahan, pastikan pada saat kita hendak mengonsumsi daging hewan ternak, dagingnya harus dimasak sampai matang dan bukan diambil dari bangkai hewan ternak yang sudah mati. Jangan lupa pula untuk memberikan vaksin Anthrax pada hewan ternak dan gunakan alat pelindung yang cukup saat memiliki kontak dengan hewan ternak.

Itu tadi sekilas tentang Anthrax. Nah, ngomong-ngomong soal Anthrax, tahu nggak sih kalian kalau di dunia ini ada sebuah pulau di wilayah Skotlandia yang dikenal dalam sejarah karena pernah dikarantina selama 48 tahun gara-gara Anthrax? Seperti apa pulaunya? Kita bahas bersama.

Baca Juga: Wabah Pneumonia Misterius Muncul di China, Ini Hal-hal yang Kamu Harus Tau!

Pulau Gruinard, Pulau yang Terisolasi Selama 48 Tahun Gara-gara Antrax

Pulau Gruinard

Namanya Pulau Gruinard, sebuah pulau kecil berbentuk oval di perairan Skotlandia yang memiliki panjang 2 KM dan lebar 1 KM saja.

Pulau ini pertama kali ditelusuri oleh seorang pendeta lokal bernama Dean Munro pada pertengahan abad ke-16. Dalam perjalanannya Bapa Munro, pulau ini dulunya dihuni oleh Klan MacKenzie, salah klan penduduk lokal di Skotlandia. Tempatnya masih penuh dengan pepohonan dan cocok digunakan sebagai tempat pembinaan bagi para pencuri dan pembelot.

Pada tahun 1780-an, pulau ini sempat diperebutkan oleh 2 koloni penduduk lokal, Ross-shire dan Cromartyshire. Hal tersebut dikarenakan lokasi pulau yang berada diantara kawasan Gairloch dan Ullapool, Skotlandia

Meski demikian, pulau Gruinard berkembang pesat menjadi tempat pemancingan dan peternakan yang sering digunakan oleh para penghuninya. Namun pada tahun 1881, jumlah penghuninya hanya tersisa 6 orang saja, sebelum akhirnya pulau tersebut menjadi tak berpenghuni.

Pada tahun 1926, sempat dibangun sebuah estate oleh Rosalynd Maitland, Bibi dari Molly Dunphie yang dikenal sebagai salah satu temannya Winston Churchill. Estate tersebut dinamakan Eilean Darach dan lokasinya berada di Pulau Gruinard.

Awal Mula Datangnya Wabah Anthrax

Peta Pulau Gruinard

Semua bermula ketika zaman Perang Dunia 2 berlangsung, tepatnya di tahun 1942. Departemen Biologi Porton Down, sebuah badan penelitian yang berdiri di Wiltshire, Inggris tengah melakukan eksperimen yang dinamakan Operasi Vegetarian.

Operasi ini sejatinya adalah uji coba senjata biologis yang dilakukan dengan cara menyebarkan spora Anthrax yang terdapat pada biji rami. Penemuan biji rami yang terkontaminasi tersebut didapat di daerah pedesaan yang ada di Jerman.

Operasi ini rencananya dilakukan di sebuah tempat yang luas dan terbengkalai. Dan dari situ, Pulau Gruinard pun terpilih sebagai tempat uji coba penyebaran Anthrax tersebut.

Hal yang cukup bikin kita emosi adalah operasi ini 100% disetujui oleh pemerintah Inggris. Mereka bahkan mengirimkan sejumlah peneliti untuk meluncurkan bom berisi bakteri Anthrax ke Pulau Gruinard. Dan yang paling parahnya adalah jenis virulen Anthrax yang digunakan merupakan jenis Anthrax yang paling berbahaya di dunia, yaitu "Vollum 14578".

Sebagai "Kelinci Percobaan", 80 ekor Domba dibawa ke Pulau Gruinard untuk diteliti. Setelah bom Anthrax diledakkan, hanya butuh beberapa hari saja bagi para Domba itu untuk mati karena terinfeksi Anthrax.

Para peneliti merasa puas dengan hasil percobaan mereka. Rencananya bom tersebut akan diluncurkan ke Jerman sebagai senjata pasukan Inggris. Setelah operasi tersebut dianggap "selesai", para peneliti membakar bangkai Domba yang mati akibat Anthrax tersebut, lalu meninggalkan Pulau Gruinard begitu saja.

Tanpa mereka sadari bahwa bom Anthrax yang mereka ledakkan di Pulau Gruinard membuat seluruh pulau terkontaminasi oleh Anthrax, membuatnya menjadi tidak bisa ditinggali lagi untuk saat itu.

Barulah pada tahun 1945, Kementrian Sumber Daya Skotlandia mengetahui kalau Pulau Gruinard terkontaminasi oleh Anthrax. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk mengisolasi pulau tersebut. Beruntung, pihak peneliti Porton Down mau bertanggung jawab atas tindakan mereka di masa lalu dengan melakukan pengecekan dan upaya pembersihan dari infeksi Anthrax.

Baca Juga: Kasus Campak di Inggris Meroket dalam 3 Tahun Terakhir, Dokter Khawatir Terjadi Wabah Besar

Upaya Pembersihan Wabah

Singkat cerita di tahun 1981, pemerintah Inggris bersama tim mikrobiologis dari 2 universitas ternama akan melakukan operasi pembersihan infeksi Anthrax bernama "Operation Dark Harvest".

Pertama-tama, para peneliti mengambil sampel tanah seberat 140 kg dari Pulau Gruinard untuk diteliti. Selain mengambil sampel tanah dari Pulau Gruinard, peneliti juga mengambil sampel tanah yang karakteristiknya mirip dengan sampel tanah dari Pulau Gruinard. Dari hasil tesnya, sangat jelas kalau sampel tanah Pulau Gruinard terkontaminasi oleh bakteri Anthrax, sedangkan sampel tanah lainnya bersih dari kontaminasi apapun.

Setelah melalui proses penelitian yang panjang, akhirnya pada tahun 1986 para peneliti memutuskan untuk melakukan penyemprotan lewat udara menggunakan larutan campuran dari 280 ton formaldehida alias formalin dan air. Larutan tersebut kemudian disemprotkan ke seluruh bagian pulau seluas 196 hektar. Bekas larutan tadi ada yang terbawa ke laut dan ada yang diserap oleh tanah.

Selang setahun kemudian, beberapa Domba lokal kini bisa hidup dengan tenang karena mereka sudah tidak akan terinfeksi oleh Anthrax lagi. Akan tetapi, pemerintah setempat belum secara resmi memutuskan apakah Pulau Gruinard sudah layak untuk dihuni lagi atau belum.

Akhirnya pada 24 April 1990, setelah dikarantina selama 48 tahun sejak 1942, Pulau Gruinard dinyatakan sudah bersih dari bakteri Anthrax. Untuk penelitian lebih lanjut, tim peneliti masih melakukan pemeriksaan di pulau tersebut untuk memastikan dan mencegah penyebaran Anthrax terjadi lagi.

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia