Senin, 08 JULI 2024 • 09:20 WIB

3 Gejala dan Penyebab HIV/AIDS, Salah Satunya Berkeringat di Malam Hari

Author

Ilustrasi HIV/AIDS

INDOZONE.ID - Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kondisi kronis yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Virus ini merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Berikut penjelasan mengenai 3 gejala dan penyebab HIV/AIDS, salah satunya berkeringat di malam hari.

Apa Itu AIDS?

Ilustrasi pita merah yang menggambarkan AIDS. (freepik.com)

AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV yang tidak diobati.

HIV menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih yang disebut sel T CD4.

Ketika jumlah sel T CD4 berkurang secara signifikan, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan beberapa jenis kanker.

Penyebab HIV/AIDS

Penyebab HIV/AIDS (freepik.com)

HIV menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, dan cairan vagina. Berikut beberapa cara penularan HIV:

1. Hubungan Seksual

Berhubungan seksual tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi.

2. Berbagi Jarum Suntik

Menggunakan jarum suntik bersama dengan orang yang terinfeksi.

3. Transfusi Darah

Menerima darah dari donor yang terinfeksi, meskipun risiko ini sangat kecil di negara yang memiliki sistem penyaringan darah yang baik.

4. Dari Ibu ke Anak

Penularan dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Baca Juga: Waspada Jalur Penularan HIV/AIDS, Jangan Suka Gonta-ganti Pasangan Sembarangan!

Gejala HIV/AIDS

Demam, salah satu gejala penyakit HIV/AIDS. (freepik.com)

Gejala HIV/AIDS bervariasi tergantung pada tahap infeksi:

1. Infeksi Primer (HIV Akut)

Beberapa orang mengalami gejala mirip flu dalam 2 hingga 4 minggu setelah terinfeksi HIV. Gejala ini dapat meliputi:

- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Ruam
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Diare
- Penurunan berat badan
- Batuk
- Berkeringat di malam hari

2. Infeksi Laten Klinis (HIV Kronis)

Pada tahap ini, HIV masih ada dalam tubuh dan sel-sel sistem kekebalan, namun banyak orang tidak menunjukkan gejala atau infeksi yang disebabkan oleh HIV.

Tahap ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun tanpa pengobatan.

3. Infeksi HIV Simtomatik

Saat HIV terus berkembang biak, sistem kekebalan tubuh semakin lemah. Gejala yang mungkin muncul meliputi:

- Demam
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Diare
- Penurunan berat badan
- Infeksi jamur mulut (kandidiasis)
- Herpes zoster (shingles)
- Pneumonia

Perkembangan HIV Menjadi AIDS

Ilustrasi perkembangan HIV menjadi AIDS. (freepik.com)

Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam waktu 8 hingga 10 tahun.

Orang dengan AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, sehingga rentan terhadap infeksi oportunistik dan jenis kanker tertentu. Gejala AIDS bisa meliputi:

- Berkeringat di malam hari
- Demam berulang
- Diare kronis
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Bercak putih di mulut atau lidah
- Kelelahan ekstrem
- Penurunan berat badan yang cepat
- Ruam atau benjolan kulit

Baca Juga: Fakta atau Mitos: Menginjak Jempol Saat Haid Bisa Menularkan HIV? Simak Penjelasannya!

Penyakit Komplikasi yang Terkait dengan HIV/AIDS

Ilustrasi pita merah yang menggambarkan HIV/AIDS dan penyakit komplikasi yang menyertainya. (freepik.com)

Infeksi HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kamu lebih rentan terhadap berbagai infeksi dan kanker tertentu, seperti:

1. Pneumonia Pneumocystis (PCP)

Infeksi jamur yang bisa menyebabkan penyakit parah.

2. Kandidiasis (Thrush)

Infeksi umum yang menyebabkan lapisan putih tebal di mulut, lidah, esofagus (kerongkongan) atau vagina.

3. Tuberkulosis (TB)

Infeksi oportunistik yang umum terkait dengan HIV.

4. Cytomegalovirus

Virus herpes umum yang ditularkan melalui cairan tubuh.

5. Meningitis Kriptokokus

Infeksi sistem saraf pusat yang terkait dengan HIV.

6. Toksoplasmosis

Infeksi yang disebabkan oleh parasit yang menyebar terutama oleh kucing.

Demikian beberapa penjelasan mengenai 3 gejala dan penyebab HIV/AIDS, salah satunya berkeringat di malam hari.

HIV/AIDS adalah penyakit serius yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Meskipun tidak ada obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS, pengobatan dapat mengendalikan infeksi dan mencegah perkembangan penyakit.

Penting untuk memahami cara penularan dan gejala HIV/AIDS agar kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Jika kamu merasa berisiko atau mungkin terinfeksi HIV, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mayoclinic.org