Selasa, 06 AGUSTUS 2024 • 14:53 WIB

Wabah Oropouche Jangkiti 7 Ribu Orang di Brasil, Virus Apa Itu?

Author

Ilustrasi wabah virus oropouche di Brazil yang disebabkan oleh nyamuk dan lalat. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Wabah virus Oropouche adalah wabah yang menyebar melalui lalat dan nyamuk di Brasil telah mencuri perhatian dunia.

Penyakit yang sebelumnya jarang terdengar ini kini menjadi ancaman serius dengan peningkatan kasus yang signifikan hingga kematian.

Berikut penjelasan viral munculnya wabah virus oropouche di Brasil, apa itu?

Lonjakan Kasus yang Mengkhawatirkan

Ilustrasi wabah virus oropouche di Brazil yang disebabkan oleh nyamuk dan lalat. (freepik.com)

Tahun ini, jumlah kasus virus Oropouche di Brasil melonjak drastis hingga mencapai 7.284 kasus, meningkat tajam dari 832 kasus pada tahun 2023.

Angka ini mencerminkan lonjakan yang signifikan dan mengkhawatirkan, terutama karena banyak kasus yang terjadi di daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah terdampak virus ini.

Hingga akhir Juli 2024, sebanyak 8.078 kasus telah dikonfirmasi di Brasil, Bolivia, Peru, Kolombia, dan Kuba.

Para ahli kesehatan di wilayah ini telah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan dalam menghadapi penyebaran virus ini.

Baca Juga: Mengenal Virus Oropouche dari Amerika Selatan, Gejala, Penyebaran, dan Cara Pencegahannya

Dampak Perubahan Iklim

Ilustrasi perubahan iklim sebagai faktor adanya wabah virus oropouche. (freepik.com)

Para pakar menduga bahwa perubahan iklim global memainkan peran penting dalam penyebaran virus Oropouche.

Darurat iklim dapat mendorong serangga pembawa virus seperti lalat dan nyamuk ke area baru yang sebelumnya tidak terdampak.

Selain itu, perubahan genetik pada virus Oropouche itu sendiri juga diduga berkontribusi pada peningkatan penyebaran ini.

Kondisi lingkungan yang berubah, seperti peningkatan suhu dan perubahan pola cuaca, dapat menciptakan habitat yang lebih mendukung bagi serangga pembawa virus.

Kematian dan Pengabaian Gejala

Ilustrasi kematian dan pengabaian gejala akibat wabah virus oropouche. (freepik.com)

Pada 25 Juli, Kementerian Kesehatan Brasil mengumumkan kematian pertama akibat virus Oropouche di dunia.

Dua perempuan muda berusia 21 dan 24 tahun di negara bagian Bahia meninggal setelah mengalami gejala mendadak seperti demam, nyeri tubuh, dan sakit kepala, yang menyebabkan perdarahan fatal.

Sebuah kasus kematian ketiga yang mungkin terkait, seorang pria berusia 57 tahun, masih dalam penyelidikan.

Salah satu perempuan yang meninggal sempat dua kali mencari bantuan medis tetapi kemudian dipulangkan.

"Orang-orang cenderung menganggap semuanya adalah demam berdarah. Dan karena demam berdarah sudah dikenal, mereka menghidrasi pasien dan mengirimnya pulang. Kita perlu memahami bahwa situasinya berbeda sekarang," kata Márcia São Pedro, direktur pengawasan epidemiologis untuk Bahia.

Baca Juga: Israel Diserang Wabah Virus West Nile, 100 Tertular dan 5 Tewas

Pengaruh pada Kehamilan

Ilustrasi wabah virus oropouche yang berdampak pada ibu hamil. (freepik.com)

Kasus-kasus virus Oropouche juga berdampak serius pada kehamilan.

Pada bulan Juni, pejabat kesehatan melaporkan seorang wanita hamil kehilangan bayinya pada usia kehamilan 30 minggu.

Virus Oropouche terdeteksi pada sampel dari tali pusar dan organ janin, mengindikasikan infeksi selama kehamilan.

Selain itu, sebuah keguguran pada usia kehamilan delapan minggu juga dikaitkan dengan virus ini.

Tantangan dalam Pengujian dan Diagnosa

Ilustrasi tantangan dan pengujian diagnosa dari wabah virus oropouche. (freepik.com)

Tes pada empat bayi baru lahir dengan mikrosefali, kondisi di mana kepala bayi lebih kecil dari yang diharapkan, menunjukkan adanya antibodi terhadap virus Oropouche.

Meskipun tes ini tidak membuktikan secara pasti bahwa virus tersebut menyebabkan kelainan lahir tersebut, hal ini tetap menjadi perhatian serius.

Alain Kohl, profesor virologi di Liverpool School of Tropical Medicine (LSTM), menekankan bahwa kematian dan keguguran adalah hal yang sangat menonjol yang tidak benar-benar kita kaitkan dengan virus ini.

"Ini masih hari-hari awal dalam menilai wabah ini, dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab," tambahnya.

Felipe Naveca dari Oswaldo Cruz Foundation, sebuah institusi penelitian kesehatan yang terkait dengan Kementerian Kesehatan Brasil, dan penulis bersama penelitian yang menemukan perubahan genetik pada virus Oropouche.

"Virus ini telah menyebabkan wabah sebelumnya, tetapi tidak sebesar apa yang terjadi sekarang," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa beberapa peningkatan jumlah kasus bisa jadi disebabkan oleh perubahan iklim dan deforestasi, yang membuat kontak antara serangga pembawa virus dan manusia menjadi lebih mungkin.

Penyebaran Virus dan Pencegahan

Ilustrasi nyamuk penyebab wabah virus oropouche. (freepik.com)

Virus Oropouche biasanya ditemukan pada primata dan kukang, dan dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan lalat dan nyamuk tertentu.

Sebuah tinjauan yang diterbitkan di The Lancet pada Januari 2024 menyebut Oropouche sebagai penyakit yang diabaikan.

"Memperingatkan adanya kesenjangan signifikan dalam pemahaman medis dan ilmiah tentang virus ini yang "memiliki potensi untuk menjadi ancaman besar," tulis laporan itu 

Oropouche, yang pertama kali terdeteksi di Trinidad dan Tobago pada tahun 1955, cenderung menyebabkan gejala mirip flu yang berlangsung sekitar seminggu.

Dalam beberapa kasus, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis.

Prof Jonathan Ball, wakil direktur LSTM, mengatakan bahwa meskipun hubungan dengan keguguran dan mikrosefali belum dikonfirmasi, penyebaran virus ke area baru dapat meningkatkan risiko bagi populasi yang sebelumnya tidak terpapar virus ini.

"Paparan yang sering terhadap virus di daerah endemik kemungkinan akan menghasilkan kekebalan sebelum wanita mencapai usia subur, dan kekebalan ini kemungkinan akan melindungi wanita hamil dan bayi mereka yang belum lahir. Namun, ketika virus baru diperkenalkan, perlindungan ini tidak ada," katanya.

Demikian penjelasan mengenai viral munculnya wabah virus oropouche di Brazil.

Wabah virus Oropouche ini adalah panggilan darurat bagi dunia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang dibawa oleh serangga.

Dengan perubahan iklim yang terus berlangsung, penyebaran serangga pembawa penyakit akan semakin meluas.

Pencegahan, kesadaran, dan penelitian yang mendalam adalah kunci untuk melindungi kesehatan global dari ancaman wabah ini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Theguardian.com