INDOZONE.ID - Stevia adalah pemanis alami yang semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin mengurangi konsumsi gula tanpa mengorbankan rasa manis.
Diperoleh dari daun tanaman Stevia rebaudiana, stevia telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat asli Amerika Selatan, untuk mempermanis makanan dan minuman mereka.
Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan, seperti risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, stevia muncul sebagai alternatif yang lebih sehat dan aman.
Kelebihan Stevia sebagai Pengganti Gula
Kalori Rendah dan Tidak Mengandung Karbohidrat
Salah satu kelebihan utama stevia adalah kandungannya yang hampir nol kalori dan tidak mengandung karbohidrat.
Ini menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang menjalani diet rendah kalori atau rendah karbohidrat, seperti diet keto.
Stevia juga tidak meningkatkan kadar gula darah, sehingga aman digunakan oleh penderita diabetes.
Rasa Manis yang Sangat Kuat
Stevia memiliki rasa manis yang 200 hingga 400 kali lebih kuat dibandingkan gula biasa.
Hal ini berarti hanya sedikit stevia yang dibutuhkan untuk memberikan rasa manis pada makanan atau minuman, yang secara tidak langsung dapat mengurangi asupan kalori harian.
Potensi Menurunkan Berat Badan
Karena tidak mengandung kalori, stevia dapat membantu dalam program penurunan berat badan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan stevia sebagai pengganti gula dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Ini karena kamu tetap merasa kenyang meskipun mengonsumsi makanan atau minuman dengan kalori yang lebih rendah.
Menjaga Kesehatan Gigi
Stevia tidak menyebabkan kerusakan gigi seperti halnya gula. Ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk kesehatan gigi, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap karies gigi akibat konsumsi gula berlebih.
Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Mengganti gula dengan stevia, dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Baca Juga: 7 Manfaat Buah Kering, Salah Satunya Dapat Mengontrol Gula Darah
Ini karena stevia tidak menyebabkan peningkatan gula darah dan tidak berkontribusi terhadap peradangan yang biasanya dipicu oleh konsumsi gula berlebihan.
Bebas Bahan Kimia Berbahaya
Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari tanaman, sehingga tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti beberapa pemanis buatan lainnya.
Bagi mereka yang mencari produk alami, stevia adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan pemanis buatan seperti aspartame atau sucralose.
Meskipun stevia menawarkan banyak manfaat yang menjanjikan, penting juga untuk memahami kekurangan yang mungkin menyertainya.
Seperti halnya setiap produk makanan atau pemanis, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum sepenuhnya beralih dari gula ke stevia.
Artikel ini juga akan membahas kekurangan stevia sebagai pengganti gula, sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan kebutuhan dan preferensi pribadi.
Kekurangan Stevia sebagai Pengganti Gula
Rasa Pahit dan Aftertaste
Meskipun stevia sangat manis, beberapa orang mengeluhkan adanya rasa pahit atau aftertaste seperti mentol setelah mengonsumsinya.
Rasa ini bisa mengganggu dan membuat pengalaman mengonsumsi makanan atau minuman kurang menyenangkan.
Pengaruh Terhadap Bakteri Usus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stevia, terutama dalam bentuk glikosida steviol yang sangat murni, dapat mempengaruhi kesehatan bakteri usus.
Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung atau gas, dan dalam jangka panjang bisa berdampak pada kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Efek Terbatas pada Pengendalian Berat Badan
Meskipun stevia dapat membantu mengurangi asupan kalori, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemanis non-nutritif, termasuk stevia, mungkin tidak seefektif yang diharapkan dalam pengendalian berat badan.
Beberapa orang mungkin tetap merasa lapar atau malah terdorong untuk makan lebih banyak setelah mengonsumsi pemanis yang sangat manis.
Risiko Tersembunyi dari Campuran dengan Pemanis Lain
Stevia sering dicampur dengan pemanis lain seperti erythritol untuk meningkatkan rasa dan tekstur.
Baca Juga: Sama-sama Manis, Benarkah Gula Stevia Lebih Baik dari pada Gula Biasa?
Erythritol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke dalam beberapa penelitian.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa label produk dengan hati-hati dan memastikan bahwa stevia yang digunakan tidak dicampur dengan bahan yang mungkin berisiko.
Keterbatasan dalam Penggunaan untuk Memasak dan Membuat Kue
Stevia tidak memiliki komposisi kimia yang sama dengan gula, sehingga penggunaannya dalam memasak atau membuat kue bisa menjadi tantangan.
Misalnya, stevia tidak memberikan tekstur yang diinginkan pada kue atau roti, dan seringkali diperlukan bahan tambahan seperti putih telur kocok atau baking powder ekstra, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Penelitian Jangka Panjang Masih Terbatas
Meskipun stevia telah digunakan selama bertahun-tahun di beberapa budaya, penelitian tentang efek jangka panjang penggunaannya masih terbatas.
Oleh karena itu, masih ada kekhawatiran tentang potensi risiko kesehatan yang belum diketahui jika stevia dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com, Webmd.com