Kamis, 22 AGUSTUS 2024 • 18:48 WIB

3 Cara Mengatasi dan Mencegah Bau Badan, Jangan Cuma Mandi!

Author

Ilustrasi bau badan dan cara mengatasinya. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Bau badan sering kali dianggap berasal langsung dari keringat, padahal sebenarnya bukan keringat itu sendiri yang menyebabkan bau.

Namun bakteri dalam keringatlah yang menghasilkan bau tersebut.

Berikut beberapa penjelasan mengenai tiga cara mengatasi dan mencegah bau badan, jangan cuma mandi!

Apa Itu Bau Badan?

Ilustrasi bau badan. (freepik.com)

Bau badan adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan aroma alami yang berasal dari tubuh seseorang.

Tubuh manusia dapat menghasilkan berbagai zat yang memiliki aroma, dikenal sebagai odorant. Dalam jumlah kecil, zat-zat ini tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Namun, jumlah yang berlebihan di kulit dapat menyebabkan bau yang tidak sedap.

Bau badan biasanya mulai terasa lebih kuat saat seseorang memasuki masa pubertas, di mana hormon dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif.

Orang dengan obesitas dan kondisi medis tertentu seperti diabetes juga lebih rentan mengalami bau badan.

Meskipun keringat manusia hampir tidak berbau, perkembangan bakteri yang cepat dan proses penguraian keringat menjadi asam dapat menyebabkan bau yang tidak menyenangkan.

Akibatnya, orang yang sering berkeringat, seperti mereka yang mengalami hiperhidrosis, lebih memungkinkan untuk mengalami bau badan.

Baca Juga: 5 Macam Bau Badan dan Cara Mengatasinya yang Kamu Harus Tau!

Bau badan biasanya muncul di area-area seperti:

- Kaki
- Selangkangan
- Ketiak
- Alat kelamin
- Rambut kemaluan dan rambut lainnya
- Pusar
- Anus
- Belakang telinga

Pola makan, jenis kelamin, kondisi kesehatan dan pengobatan yang dijalani seseorang ikut membentuk bau pada badan.

Baca Juga: 4 Alasan Orang Korea Selatan dan Jepang Tidak Bau Badan

Penyebab Bau Badan

Ilustrasi penyebab bau badan. (freepik.com)

Kulit manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat utama, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin.

Kelenjar apokrin mulai berfungsi pada masa pubertas dan terkait dengan folikel rambut di bawah ketiak dan selangkangan.

Kelenjar ini menghasilkan keringat yang kental dan kaya protein, yang pada awalnya tidak berbau.

Namun, saat bakteri menguraikan protein tersebut, mereka menghasilkan molekul bau dalam konsentrasi tinggi, menyebabkan bau badan.

Sebaliknya, kelenjar keringat ekrin lebih banyak berperan dalam mengatur suhu tubuh melalui keringat dan tidak begitu berhubungan dengan bau badan.

Cara Mengatasi Bau Badan

Ilustrasi mandi untuk mengatasi bau badan. (freepik.com)

Konsentrasi tinggi kelenjar apokrin di ketiak dan selangkangan membuat area ini rentan terhadap perkembangan bau badan yang cepat.

Meskipun tidak ada satu pun pengobatan yang universal untuk bau badan, langkah-langkah berikut dapat membantu mengendalikannya:

1. Mandi Teratur

Seseorang harus mandi secara teratur dengan sabun dan memastikan untuk mengeringkan tubuhnya dengan baik.

2. Mencukur

Rambut di area seperti ketiak dapat memperlambat penguapan keringat, memberi lebih banyak waktu bagi bakteri untuk menguraikan protein dan menciptakan molekul bau.

Mencukur bisa membantu mengendalikan bau badan di area tersebut.

3. Menggunakan Deodoran atau Antiperspiran

Antiperspiran dapat mengurangi intensitas bau badan seseorang dengan mengurangi volume keringat dan mengubah jumlah serta aktivitas bakteri penyebab bau.

Bau badan juga dapat muncul di area yang sering tertutup oleh pakaian, seperti kaki.

Kelembapan dan keringat yang terperangkap dalam kain dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas bakteri, yang dapat menyebabkan bau badan.

Untuk mencegah hal ini, seseorang disarankan untuk lebih memperhatikan kebersihan area-area ini saat mandi dan memastikan area tersebut benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian bersih.

Mengenakan pakaian dari serat alami juga dapat membantu penguapan keringat dan mengurangi penumpukan bakteri.

Konsumsi makanan yang pedas seperti cabai, bawang, dan bawang putih juga dapat membuat keringat seseorang lebih menyengat.

Selain itu, mengonsumsi protein dalam jumlah berlebihan juga dapat mempengaruhi bau badan.

Pengobatan Bau Badan

Ilustrasi bau badan. (freepik.com)

Jika bau badan berdampak negatif pada hidup seseorang dan pengobatan biasa tidak efektif, dokterakan merekomendasikan beberapa pilihan pengobatan yakni:

1. Aluminium Klorida

Dokter atau ahli dermatologi akan merekomendasikan antiperspiran resep yang mengandung aluminium klorida. Bahan ini diserap ke dalam kulit dan mengurangi jumlah keringat yang diproduksi.

2. Botulinum Toxin (Botox)

Botox dapat disuntikkan langsung ke kulit oleh tenaga medis untuk menghalangi pelepasan bahan kimia yang memicu keringat. Beberapa laporan menunjukkan bahwa suntikan Botox di ketiak dapat mengurangi keringat hingga 82-87%.

3. Operasi

Jika perawatan mandiri dan medis tidak efektif dalam mengatasi bau badan yang parah, dokter bisa melakukan prosedur pembedahan yang disebut endoskopi toraks simpatektomi (ETS).

Prosedur ini memutus saraf yang mengontrol keringat di bawah kulit ketiak.

Namun, pilihan ini adalah cara terakhir karena bisa menyebabkan kerusakan pada saraf dan arteri lainnya di area tersebut.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Konsultasi dengan dokter mengenai bau badan. (freepik.com)

Beberapa kondisi medis dapat mengubah jumlah keringat yang diproduksi atau mengubah aroma yang dihasilkan tubuh. Jika seseorang mengalami perubahan ini, mereka harus segera menghubungi dokter.

Misalnya, kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau menopause dapat membuat seseorang lebih sering berkeringat, sementara penyakit hati, penyakit ginjal, dan diabetes dapat mengubah konsistensi keringat.

Seseorang harus segera berkonsultasi dengan dokter jika:

- Mulai berkeringat pada malam hari.
- Keringat terjadi secara tidak teratur atau berlebihan.
- Mengalami keringat dingin.
- Perubahan keringat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
- Bau badan tiba-tiba berubah, misalnya menjadi beraroma buah yang bisa menandakan diabetes atau beraroma seperti amonia yang bisa menandakan penyakit hati atau ginjal.

Demikian beberapa penjelasan mengenai tiga cara mengatasi dan mencegah bau badan, pencegahan hingga pengobatannya, jangan cuma mandi!

Bau badan adalah masalah umum yang bisa diatasi di rumah. Ini terjadi akibat bakteri yang menguraikan protein dalam keringat seseorang, bukan karena bau keringat itu sendiri.

Meskipun sering dikaitkan dengan bau yang tidak menyenangkan, bau badan tidak selalu buruk.

Dengan mandi teratur, menggunakan antiperspiran, dan mencukur, anda dapat membantu mengendalikan bau badan yang tidak diinginkan.

Jika gejala terus berlanjut, dokter akan merekomendasikan pengobatan dengan resep, dan dalam beberapa kasus akan dilakukan tindakan operasi.

Bau badan dan keringat berlebihan juga bisa menjadi suatu masalah kesehatan. Jika anda melihat perubahan yang tidak biasa pada bau badan atau volume keringatnya, anda harus segera berkonsultasi dengan profesional medis.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medicalnewstoday.com