INDOZONE.ID - Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit ini sangat serius dan bahkan mematikan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Mengetahui cara penularan dan tanda-tanda awal penyakit zoonosis penting untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita.
Penularan zoonosis dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, serta gigitan hewan.
Dalam artikel ini, INDOZONE akan membahas 6 penyakit zoonosis yang paling mematikan dan perlu kamu waspadai. Memahami penyakit-penyakit ini untuk menghindari risiko yang mengancam nyawa.
1. Rabies
Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak diobati. Virus ini biasanya menyebar melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan kelelawar.
Gejala awalnya termasuk demam, nyeri di area gigitan, dan perubahan perilaku. Begitu gejala lanjutan muncul, seperti kebingungan dan kejang, rabies hampir selalu fatal. Vaksinasi hewan peliharaan adalah langkah penting untuk mencegah rabies.
Baca Juga: 5 Makanan Penurun Kolesterol untuk Cegah Penyakit Jantung dan Stroke
2. Brucellosis
Brucellosis, juga dikenal sebagai penyakit Malta, adalah infeksi bakteri yang dapat menular dari hewan ke manusia melalui konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi atau kontak langsung dengan hewan terinfeksi, seperti sapi, kambing, dan domba.
Gejala meliputi demam, keringat malam, nyeri sendi, dan kelelahan. Infeksi brucellosis dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, termasuk radang sendi dan gangguan pada sistem saraf.
3. Flu Burung
Flu burung adalah infeksi virus yang umumnya menyebar unggas, tetapi bisa menular ke manusia melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau produk burung yang terkontaminasi.
Gejala mirip dengan flu biasa mulai dari demam, sakit tenggorokan, dan batuk, tetapi bisa berkembang menjadi pneumonia atau gagal organ. Flu burung dapat menjadi serius, bahkan kematian.
Baca Juga: Kanker Kelenjar Ludah Bisa Dideteksi Dini di Rumah? Ini Caranya
4. MRSA(Methicillin-resistant Staphylococcus aureus)
MRSA adalah bakteri yang resisten terhadap banyak antibiotik, termasuk methicillin. Infeksi MRSA biasanya terjadi melalui luka terbuka atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Infeksi ini serius dan sulit diobati.
Penyakit ini umumnya, muncul benjolan merah, bengkak, dan nyeri yang mirip jerawat. Penularan bisa lewat luka terbuka atau lecet dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri MRSA.
5. Penyakit Lyme
Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri yang dibawa oleh kutu dan menular melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Gejala awal termasuk ruam berbentuk cincin, demam, dan nyeri sendi.
Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti nyeri sendi dan gangguan sistem saraf. Menghindari area yang banyak kutu dan menggunakan obat anti-kutu dapat membantu mencegah penyakit Lyme.
Baca Juga: 5 Tanda Awal Kanker Kelenjar Ludah yang Harus Anda Waspadai
6. COVID-19
COVID-19, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, menyebar terutama melalui tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi dan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Gejala awal termasuk demam, batuk, dan kesulitan bernapas. COVID-19 bisa menyebabkan komplikasi serius, termasuk pneumonia dan kegagalan organ. Vaksinasi, memakai masker, dan menjaga jarak sosial adalah langkah penting untuk mencegah penularan.
Memahami penyakit zoonosis dan tanda-tandanya sangat penting untuk melindungi kesehatan. Dengan pencegahan seperti vaksinasi, kita bisa mengurangi risiko infeksi. Selalu waspada dan ambil tindakan cepat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Primaya Hospital