Rabu, 11 SEPTEMBER 2024 • 14:56 WIB

Jangan Anggap Remeh, 3 Kebiasaan ini Bikin Kinerja Otak Jadi Lemot!

Author

Ilustrasi otak (freepik)

INDOZONE.ID - Kesehatan otak kita perlu dijaga di era kemajuan teknologi yang begitu pesat ini. 

Para ahli sepakat, bahwa gaya hidup modern bisa menimbulkan risiko serius pada neuron sehingga menjadi kurang kreatif, kurang produktif, serta membuat kinerja otak lebih lambat.

Ilustrasi otak (freepik)

Telah diketahui, dengan kurangnya tidur, kurang olahraga, serta pola makan buruk bisa membahayakan otak. Beberapa kebiasaan yang sering diabaikan, juga bisa mengancam kesehatan otak.

3 Kebiasaan ini Bikin Kinerja Otak Turun

1. Hindari Kelebihan Sensorik

Pada masa ini, mayoritas orang mendapatkan kelebihan sensorik. Melalui email, Facebook, X, Instagram, YouTube, berita yang tayang 24 jam, streaming 24 jam, semuanya serba bisa diakses selama 24 jam. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Ternyata Berdampak Buruk pada Kesehatan Otak Kamu

Aliran informasi yang konstan ini, membuat otak kita jarang mendapatkan kesempatan untuk memproses salah satunya sebelum yang lainnya menyusul.

Mungkin kamu menganggapnya remeh, tetapi penelitian telah berulang kali menunjukkan mengerjakan banyak tugas secara bersamaan selalu menghasilkan kinerja buruk dan bisa menumpulkan otak. 

Earl Miller, ahli saraf di MIT, mengatakan, "Otak manusia tidak dirancang untuk mengerjakan banyak tugas secara bersamaan... Ketika orang mengira mereka mengerjakan banyak tugas sekaligus, sebenarnya mereka hanya berpindah dari satu tugas ke tugas lain dengan sangat cepat. Dan setiap kali mereka melakukannya, ada konsekuensi kognitif yang harus ditanggung."

Kamu bisa melakukan cara yang lebih baik untuk melindungi energi otak, seperti:

  • Melakukan tugas secara satu persatu, membuat otak bisa berfokus, memproses informasi dari salah satu dulu; 
  • Membagi jadwal untuk melakukan tugas. Misalnya, tugas A dilakukan di pagi hari, tugas B di sore hari; 
  • Membatasi melihat aplikasi-aplikasi yang tidak perlu di jam-jam tertentu.

Baca Juga: Berbagai Kebiasaan yang Berdampak Buruk pada Kesehatan Otak Eksternal

2. Kurang Bersosialisasi

Interaksi tatap muka, fisik, sudah menurun sejak pandemi melanda. Sementara itu, peralatan digital yang makin canggih, menggantikan dari tatap muka dan bersosialisasi. 

Ilustrasi otak (freepik)

Meski bisa memudahkan pekerjaan jarak jauh, tapi tidak terlalu menguntungkan untuk otak. Otak manusia terprogram untuk interaksi sosial dan tatap muka. 

Interaksi sosial mendorong pertumbuhan neuron dan memberi otak kita kesempatan untuk menjalin koneksi baru.

Salah satu studi Universitas Michigan menemukan, bahwa hanya 10 menit percakapan tatap muka setiap hari, menghasilkan peningkatan yang nyata dalam kinerja kognitif dan memori. Interaksi sosial juga mengurangi kesepian dan depresi, yang mengancam kesehatan otak.

Baca Juga: Berbagai Kebiasaan yang Berdampak Buruk pada Kesehatan Otak Eksternal

Carilah cara untuk mengatasinya dengan: 

  • Melepaskan diri dari perangkat elektronik dan sertakan interaksi sosial sepanjang hari;
  • Adakan makan malam bersama keluarga secara terjadwal dan larang semua telepon di atas meja;
  • Jalan-jalan secara teratur dengan orang-orang terkasih, yang memungkinkan kamu mendapatkan dua dorongan otak sekaligus: koneksi sosial dan olahraga. 

3. Lindungi Pendengaran

Orang sering mengabaikan bagaimana otak, telinga, memainkan peran penting dalam kesehatan kognitif. 

Namun, jika dipikir-pikir, pendengaran adalah salah satu cara terpenting otak menerima informasi dari dunia luar. 

Apa pun yang membuat informasi itu lebih sulit diproses, berarti otak harus bekerja ekstra keras untuk menyelesaikan tugasnya. 

Baca Juga: Seberapa Banyak Memori Dapat Menyimpan Ingatan Lagu atau Musik di Otak?

Tidak mengherankan jika kehilangan pendengaran pada orang dewasa yang lebih tua dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar terkena demensia .

Sayangnya, masalah pendengaran makin meningkat. Beberapa orang dewasa menunjukkan tanda-tanda gangguan pendengaran karena kebisingan, menjadikannya kondisi kesehatan kronis ketiga yang paling umum (setelah diabetes dan kanker). 

Kita banyak berbicara tentang melindungi kesehatan kita tentang skincare, makanan sehat, olahraga, tetapi jarang membahas tentang melindungi pendengaran kita.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

  • Mengenakan pelindung telinga saat memotong rumput atau menggunakan mesin dengan desibel tinggi lainnya;
  • Kenakan penutup telinga saat konser;
  • Kenakan headphone peredam bising di pesawat terbang.
  • Jaga volume pada semua peralatan elektronik seminimal mungkin. Jika kamu memegang headphone sejauh lengan dan masih dapat mendengar musik, berarti volumenya terlalu tinggi;
  • Nikmati kegembiraan keheningan dan jadwalkan istirahat tanpa kebisingan sepanjang hari.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Pshycology Today