INDOZONE.ID - Diet karnivora, atau carnivore diet, telah menjadi sorotan sebagai salah satu tren diet ekstrem yang semakin populer.
Berbeda dari diet konvensional yang menekankan keseimbangan antara berbagai kelompok makanan, diet ini sepenuhnya berfokus pada konsumsi produk hewani.
Pendekatan ini telah menarik perhatian banyak orang dan memicu perdebatan mengenai manfaat dan risikonya.
Apa Itu Diet Karnivora?
Diet karnivora adalah pola makan yang melibatkan konsumsi hampir semua jenis daging, termasuk daging merah, ayam, ikan, serta produk hewani seperti telur dan produk susu.
Dalam diet ini, semua sumber karbohidrat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, dihindari.
Baca Juga: 4 Tips Kontrol Gula Darah dengan Diet: Yuk, Sehat!
Pendukung diet ini berargumen bahwa tubuh manusia lebih beradaptasi dengan konsumsi protein dan lemak dari produk hewani dan bahwa menghindari karbohidrat dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi peradangan, dan meningkatkan energi.
Diet ini terkenal karena kesederhanaannya dan tidak memerlukan perencanaan makanan yang rumit.
Klaim Manfaat Diet Karnivora
Banyak pengikut diet karnivora melaporkan manfaat kesehatan yang signifikan. Beberapa klaim umum termasuk penurunan berat badan yang cepat, peningkatan energi, dan perbaikan kondisi kulit seperti jerawat.
Beberapa individu juga melaporkan pengurangan gejala dari penyakit autoimun dan gangguan pencernaan.
Selain itu, beberapa orang merasa bahwa diet ini dapat meningkatkan fungsi mental dan fokus.
Kemudahan dalam perencanaan makanan juga menjadi daya tarik utama, karena diet ini tidak memerlukan pencampuran berbagai jenis makanan.
Tantangan dan Risiko Kesehatan
Namun, diet karnivora juga memiliki tantangan dan risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan.
Salah satu masalah utama adalah potensi kekurangan nutrisi. Diet ini menghilangkan banyak makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
Kekurangan vitamin C, yang biasanya ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti scurvy.
Selain itu, kekurangan mineral penting seperti kalium dan magnesium dapat memengaruhi kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Tips Diet dan Olahraga Ala Gigi Hadid Untuk Pertahankan Tubuh Ramping
Risiko kesehatan lain yang terkait dengan diet ini adalah konsumsi tinggi daging merah dan produk hewani, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker kolorektal, dan gangguan ginjal.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi lemak dan protein hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari diet ini pada kesehatan secara keseluruhan.
Diet karnivora menawarkan pendekatan ekstrem dalam pola makan dengan fokus pada konsumsi daging dan produk hewani.
Meskipun ada klaim manfaat kesehatan dari para pendukungnya, diet ini juga menghadapi kritik dan risiko yang signifikan terkait dengan kekurangan nutrisi dan dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang.
Sebelum memutuskan untuk mengikuti diet karnivora, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan dan mempertimbangkan semua aspek, untuk memastikan bahwa pilihan dietmu aman dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan pribadimu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline