Senin, 14 OKTOBER 2024 • 06:20 WIB

Keputihan Selama Hamil, Apakah Normal atau Perlu Diwaspadai?

Author

Ilustrasi keputihan selama hamil. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Keputihan selama kehamilan seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian ibu hamil.

Namun, penting untuk mengetahui mana keputihan yang masih dianggap normal, dan mana yang memerlukan perhatian medis.

Berikut perbedaan antara keputihan yang normal dan tidak, selama hamil dan apakah hal tersebut perlu diwaspadai.

Apa Itu Keputihan?

Ilustrasi keputihan. (freepik.com)

Keputihan merupakan cairan yang dikeluarkan oleh vagina setiap hari, dan hal ini sebenarnya memiliki fungsi yang penting.

Keputihan membantu membersihkan vagina, melindunginya dari infeksi dan iritasi.

Meski terlihat tidak nyaman, keputihan adalah bagian dari mekanisme alami tubuh untuk menjaga kesehatan organ intim.

Keputihan Normal Selama Hamil

Ilustrasi keputihan normal saat hamil. (freepik.com)

Saat hamil, tubuh mengalami berbagai perubahan, termasuk peningkatan produksi keputihan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke area vagina.

Keputihan yang normal, dikenal dengan istilah leukorea, biasanya berwarna bening atau putih susu, bisa menjadi lebih kental seiring bertambahnya usia kehamilan.

Baca Juga: Tips Praktis Menjaga Kebersihan Vagina dan Mencegah Leukorea atau Keputihan

Bau ringan masih dianggap normal, tetapi jika keputihan disertai dengan bau yang menyengat atau gejala lain seperti gatal atau iritasi, hal ini bisa menjadi tanda infeksi dan perlu segera diperiksakan ke dokter.

Keputihan Tidak Normal Selama Kehamilan

Ilustrasi keputihan tidak normal. (FREEPIK/val-suprunovich)

Meskipun keputihan selama kehamilan adalah hal yang biasa, penting untuk mengenali tanda-tanda keputihan yang tidak normal. Berikut ini adalah perbedaan yang harus diwaspadai:

Warna dan Konsistensi

- Normal: Keputihan berwarna bening, putih, atau sedikit kuning, dengan konsistensi yang bervariasi dari cair hingga kental.

- Tidak Normal: Keputihan berwarna hijau, kuning, atau abu-abu, terutama jika disertai bau tak sedap. Konsistensi yang terlalu tebal atau bergumpal,.juga menjadi tanda masalah.

Bau

- Normal: Keputihan yang normal tidak berbau atau hanya memiliki bau yang sangat ringan.

- Tidak Normal: Bau yang kuat dan tidak sedap, seperti bau amis, bisa menunjukkan adanya infeksi, seperti bacterial vaginosis.

Volume

- Normal: Peningkatan volume keputihan sering terjadi selama kehamilan dan merupakan hal yang wajar.
- Tidak Normal: Keputihan yang sangat banyak hingga membasahi pakaian atau pembalut secara terus-menerus, bisa menandakan adanya masalah serius.

Gejala Lain

- Normal: Keputihan yang normal biasanya tidak disertai gejala lain.

- Tidak Normal: Jika disertai dengan gatal, rasa terbakar, atau iritasi pada area vagina, ini bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi lain yang perlu diperiksakan ke dokter.

Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti bau tak sedap, warna keputihan yang mencurigakan, atau disertai rasa sakit, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Alami Mengatasi Keputihan Tidak Normal Selama Kehamilan

Ilustrasi yogurt untuk mengatasi keputihan tidak normal. (freepik.com)

Ada beberapa cara alami yang dapat membantu meredakan ketidaknyamanan akibat keputihan yang tidak normal, meski tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba metode berikut:

1. Menjaga Kebersihan Area Vagina

Bersihkan area intim dengan air hangat dan sabun yang lembut tanpa pewangi. Hindari produk feminin yang beraroma kuat, karena dapat mengganggu keseimbangan alami vagina.

2. Gunakan Pakaian Dalam yang Nyaman

Pilih pakaian dalam berbahan katun untuk sirkulasi udara yang baik, dan hindari pakaian yang ketat agar tidak memerangkap kelembapan dan bakteri.

3. Hindari Penggunaan Produk yang Mengiritasi

Sabun yang wangi, sabun mandi berbusa, atau deterjen yang keras, dapat menyebabkan iritasi pada area sensitif. Gunakan produk yang lembut dan tidak beraroma.

4. Konsumsi Yogurt

Yogurt yang mengandung probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri dalam tubuh dan mengurangi risiko infeksi jamur. Pastikan yogurt yang dikonsumsi tidak mengandung gula tambahan.

5. Obat Herbal

Beberapa obat herbal seperti bawang putih dan minyak pohon teh diketahui efektif untuk mengatasi infeksi vagina.

Baca Juga: Biasanya Dianggap Normal, Benarkah Sering Keputihan Jadi Tanda Kanker Serviks?

Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat herbal untuk memastikan keamanannya.

Demikian beberapa penjelasan mengenai perbedaan antara keputihan yang normal dan tidak selama hamil dan apakah hal tersebut perlu diwaspadai.

Keputihan selama kehamilan adalah hal yang umum dan sering terjadi akibat perubahan hormon.

Namun, memahami perbedaan antara keputihan yang normal dan yang tidak normal sangat penting agar anda dapat mengambil tindakan yang tepat.

Jika mengalami keputihan yang mencurigakan atau gejala lain yang mengganggu, segera lakukan konsultasi dengan dokter.

Menjaga kebersihan dan memperhatikan kesehatan organ intim selama kehamilan adalah kunci untuk mencegah masalah lebih lanjut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthshots.com