Rabu, 23 OKTOBER 2024 • 11:15 WIB

23 Oktober Diperingati sebagai Hari Kesehatan Paru-Paru: Kenali Gejala PPOK!

Author

Ilustrasi kanker paru-paru.

INDOZONE.ID - Tanggal 23 Oktober 2024 diperingati sebagai Hari Kesehatan Paru-Paru. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan sistem pernapasan.

Kabarnya, di seluruh dunia, penyakit paru-paru ini menjadi salah satu penyakit yang mempunyai angka kematian tertinggi dan penyebab utama kematian.

Salah satu prioritas utama dalam peringatan Hari Kesehatan Paru-Paru adalah memberikan edukasi tentang berbagai penyakit pernapasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta pneumonia.

Penyakit-penyakit ini seringkali dipicu oleh faktor-faktor risiko seperti polusi udara, kebiasaan merokok, dan paparan bahan berbahaya.

Hari Paru-Paru Sedunia diperingati sebagai bagian dari kampanye tahunan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai kesehatan paru-paru.

Baca Juga: Gejala Awal Kanker Paru-paru, Cara Mengenali dan Mencegahnya

Melalui kampanye ini, masyarakat diimbau untuk mengenali tanda-tanda serta risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru mereka.

Selain itu, pentingnya pola hidup sehat juga menjadi sorotan dalam peringatan ini. Langkah-langkah seperti menghindari rokok, rutin berolahraga, dan menjaga pola makan bergizi dapat membantu melindungi kesehatan paru-paru.

Di samping itu, menjaga kebersihan lingkungan, seperti mengenakan masker di area yang tercemar dan memastikan ventilasi yang baik di dalam rumah, merupakan tindakan sederhana namun efektif dalam menjaga kesehatan pernapasan.

Peringatan Hari Kesehatan Paru-Paru juga memberikan peluang bagi berbagai organisasi kesehatan untuk mengadakan skrining dan pemeriksaan paru-paru secara gratis.

Langkah ini tidak hanya memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, tetapi juga mendukung upaya deteksi dini penyakit paru-paru.

Dengan adanya Hari Kesehatan Paru-Paru, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan paru-paru semakin meningkat.

Melalui edukasi, pencegahan, serta pemeriksaan rutin, kita semua dapat berperan dalam menurunkan angka kejadian penyakit paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Selain itu, penting untuk mengetahui salah satu penyakit paru yang perlu kamu pahami. Mari kenali gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di bawah ini.

Apa Itu Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Paru-paru

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease adalah gangguan pada sistem pernapasan yang melibatkan dua kondisi utama: bronkitis kronis dan emfisema.

PPOK ditandai dengan adanya penyempitan atau hambatan pada saluran udara, yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Penyakit ini umumnya berkembang secara perlahan, dengan gejala yang mungkin tidak terlalu jelas pada tahap awal.

Namun, jika tidak segera dikenali dan ditangani dengan tepat, PPOK dapat mengurangi kualitas hidup penderita dan cenderung memburuk seiring waktu.

Baca Juga: 16 Rekomendasi Makanan untuk Jaga Kesehatan Paru-Paru: Enak-enak Kok!

Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dapat menimbulkan berbagai gejala yang memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai gejala-gejala PPOK:

  1. Sesak Napas. Sesak napas menjadi gejala utama PPOK. Penderita sering mengalami kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik. Pada tahap lanjut, sesak napas bisa terjadi bahkan saat beristirahat.
  2. Batuk Kronis. Batuk berkepanjangan adalah gejala umum pada PPOK, sering kali memburuk di pagi hari. Batuk ini dapat disertai dahak yang berwarna putih, kuning, atau dalam kondisi lebih parah, berdarah, yang mengindikasikan adanya peradangan pada saluran pernapasan.
  3. Mudah Lelah. Penderita PPOK cenderung merasa lelah dengan cepat. Usaha ekstra yang diperlukan untuk bernapas akibat sesak napas menyebabkan kelelahan yang berlebihan.
  4. Mengi. Mengi adalah suara mendesing atau mendengung saat bernapas yang disebabkan oleh penyempitan saluran udara dan perubahan struktur paru-paru. Gejala ini sering kali sangat mengganggu.
  5. Penurunan Berat Badan. PPOK sering menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Hal ini disebabkan oleh kesulitan makan karena sesak napas serta energi ekstra yang dibutuhkan untuk bernapas.
  6. Pembengkakan Kaki dan Betis. Gangguan sirkulasi darah akibat PPOK dapat menyebabkan kaki dan betis membengkak. Kondisi ini harus segera diperhatikan.
  7. Perut Terasa Penuh dan Begah. PPOK dapat mempengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan perut terasa penuh atau begah, yang mungkin diakibatkan oleh tekanan pada perut karena kesulitan bernapas.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Www.prudentialsyariah.co.id, Wtgf.org