INDOZONE.ID - Di TikTok, para influencer dan beberapa dokter sepakat bahwa kaldu tulang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, apakah benar demikian?
Artikel ini akan membahas klaim-klaim tentang kaldu tulang, termasuk dapat meredakan nyeri sendi dan masalah pencernaan.
Apa itu Kaldu Tulang?
Kaldu tulang adalah minuman yang dibuat dengan merebus tulang yang masih memiliki sedikit daging untuk waktu yang cukup lama.
Menurut Rachael Mamane, penulis buku Mastering Stocks And Broths, biasanya tulang sapi, babi, atau ayam dengan sendi dan jaringan ikat, menjadi pilihan utama untuk membuat kaldu tulang ini.
Berbeda dengan kaldu biasa, kaldu tulang direbus lebih lama, sehingga dipercaya memiliki manfaat kesehatan tambahan.
Proses perebusan yang panjang memungkinkan lebih banyak protein terekstraksi dari tulang dan jaringan ikat.
Hal ini yang membuat kandungan proteinnya lebih tinggi daripada kaldu biasa.
Misalnya, satu porsi kaldu tulang ayam mengandung 9 gram protein, sedangkan kaldu ayam biasa hanya memiliki 1 gram protein.
Baca Juga: Kaya Nutrisi, Berikut Ini Alasan Kenapa Penting Konsumsi Kaldu Tulang saat Musim Dingin
Apakah Kaldu Tulang Dapat Membantu Kesehatan Sendi?
Salah satu klaim menyatakan bahwa asam amino dalam kaldu tulang dapat membantu tubuh memproduksi kolagen, yang penting untuk kesehatan sendi.
Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa suplemen kolagen dan gelatin dapat memperkuat otot dan tendon, serta membantu mengurangi nyeri pada penderita osteoartritis lutut.
Namun, klaim ini belum diuji secara langsung pada kaldu tulang.
Kandungan asam amino dalam kaldu tulang, baik yang dibuat di rumah atau yang dibeli di toko, juga bisa sangat bervariasi.
Jumlahnya sering kali lebih rendah dibandingkan dengan suplemen kolagen.
Baca Juga: 5 Cara Jaga Kesehatan Sendi untuk Pergerakan Tanpa Batas
Apakah Kaldu Tulang Dapat Mengurangi Peradangan dan Masalah Usus?
Kaldu tulang mengandung glutamin, salah satu asam amino yang dalam beberapa penelitian kecil, menunjukkan manfaat dalam mengurangi peradangan usus dan mengurangi risiko kebocoran pada dinding usus.
Penelitian pada tikus di tahun 2021 menunjukkan bahwa konsumsi kaldu tulang selama 10 hari dapat membuat tikus lebih tahan terhadap kerusakan dan peradangan usus, dibandingkan dengan tikus yang hanya diberi air.
Namun, efek ini belum diuji secara menyeluruh pada manusia.
Dr. Michael Camilleri dari Mayo Clinic, menyebutkan bahwa meskipun mungkin ada manfaat bagi kesehatan usus, terlalu dini untuk mengklaim kaldu tulang sebagai solusi mujarab untuk masalah pencernaan.
Bisakah Kaldu Tulang Meningkatkan Elastisitas dan Kekenyalan Kulit?
Kolagen dalam kulit memainkan peran penting dalam menjaga kekenyalan dan kekencangan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen kolagen dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit.
Namun, banyak penelitian ini didanai oleh produsen suplemen itu sendiri, sehingga keakuratan hasilnya masih diragukan.
Hingga saat ini, belum ada studi yang membuktikan secara langsung efek kaldu tulang terhadap kesehatan kulit.
Kapan Waktu yang Baik untuk Mengonsumsi Kaldu Tulang?
Sama seperti produk kaldu lainnya, kaldu tulang yang dijual di pasaran umumnya mengandung kadar sodium yang tinggi.
Ahli gizi Amy Bragagnini menyarankan agar memperhatikan label nutrisi atau membuat sendiri kaldu tulang dengan garam yang lebih rendah.
Selain itu, ada kemungkinan tulang yang direbus dalam waktu lama dapat menghasilkan timbal dalam jumlah kecil.
Karena itu, konsumsi kaldu tulang sebaiknya dibatasi satu atau dua kali per minggu, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
Demikian beberapa penjelasan mengenai kaldu tulang yang dapat meredakan nyeri sendi dan masalah pencernaan.
Kaldu tulang juga menjadi sumber protein yang baik dan karena teksturnya yang ringan, bisa menjadi alternatif ketika kamu sedang tidak nafsu makan atau sedang sakit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com