INDOZONE.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menemukan banyak remaja usia 15 tahun yang mengidap penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) selain HIV, seperti gonore dan sifilis.
Sifilis dan gonore adalah penyakit menular seksual yang dapat terjadi melalui hubungan intim yang berulang-ulang, tidak bersih, atau tanpa pengaman.
Kasus penyakit ini disebut-sebut akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan secara keseluruhan, tercatat 6.885 kasus baru gonore di Indonesia sepanjang 2024, sudah terhitung selama periode Januari hingga September.
Dalam kasus ini, anak-anak di bawah usia 15 tahun dan antara usia 15 dan 19 tahun akan terkena dampaknya.
Baca Juga: 5 Cara Terbaik Mencegah HIV dan AIDS
Sedangkan pada periode yang sama, sifilis primer sebanyak 246 kasus, sifilis sekunder sebanyak 239 kasus, dan sifilis kongenital sebanyak 49 kasus.
"Kita menemukan beberapa data usia kurang dari 15 tahun itu sudah mendapatkan gonore maupun sifilis," ucap Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Endang Lukitorasi, pada Senin (2/12/2024).
"Pada usia remaja muda dan dewasa muda juga dilaporkan cukup banyak, terutama untuk gonore dan sifilisnya,"sambungnya.
Kasus penyakit seksual ini belum termasuk jumlah pasien HIV AIDS yang tercatat pada Januari-September 2024.
Kemenkes mencatat ada sebanyak 35.415 kasus HIV dan 12.418 kasus AIDS. Jumlah ini hampir melampui dari laporan 2023 yang mencapai hingga 50 ribu kasus.
"Kita cukup amazed [tertegun] juga 6 persen pada usia remaja di bawah 20 tahun," ujarnya.
Baca Juga: Waspada Jalur Penularan HIV/AIDS, Jangan Suka Gonta-ganti Pasangan Sembarangan!
Bahkan, menurut Endang, sebesar 19 persen kasus HIV justru terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda atau usia produktif.
"Kalau dilihat dari jumlah kasus yang dilaporkan ada sekitar 19 persen terjadi pada usia 20-24 tahun. Hal ini termasuk kategori umur dewasa muda, dan 60 persennya di usia dewasa 25 hingga 49 tahun," paparnya.
Berdasarkan data yang sudah diberitahukan oleh kemenkes, Endang mengimbau dan menekankan untuk semua masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan usia, pentingnya untuk belajar edukasi terkait kesehatan seksual dan reproduksi, terutama pada usia remaja yang rentan akan penyakit ini.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bloombergtechnoz.com, Kemenkes