Kamis, 12 DESEMBER 2024 • 14:38 WIB

Inilah Risiko dan Bahaya Pijat Leher yang Menewaskan Penyanyi Thailand

Author

Penyanyi lagu tradisional Thailand, Chayada Prao Hom, meninggal dunia setelah mengalami komplikasi serius pasca menerima pijat leher. (naver.com)

INDOZONE.ID - Pijat leher sering dianggap sebagai cara efektif untuk meredakan ketegangan dan rasa kaku. Namun, sebuah kasus tragis terjadi di Thailand.

Dikabarkan bahwa penyanyi lagu tradisional Thailand, Chayada Prao Hom, meninggal dunia akibat dugaan cedera dari pijat leher, dari praktik tersebut.

Lantas, mengapa pijat leher berisiko, apa yang perlu diwaspadai, dan langkah-langkah apa untuk mencegah cedera? Berikut ulasan singkatnya!

Mengapa Pijat Leher Bisa Berbahaya?

Ilustrasi pijat leher. (freepik.com)

Leher adalah bagian tubuh yang sangat sensitif karena menghubungkan otak dengan seluruh tubuh. Menurut Dr. Ang Kian Chuan, seorang ahli bedah ortopedi dari OrthoSports Orthopaedic Surgery and Sports Medicine, banyak pembuluh darah dan saraf utama melewati area ini.

Jika leher digerakkan secara kasar, hal ini dapat menyebabkan:

- Kerusakan saraf

Gerakan berlebihan dapat memengaruhi pleksus brakialis, menyebabkan mati rasa atau kelumpuhan.

Baca Juga: Hati-Hati! Salah Bantal Bisa Jadi Pemicu Nyeri Leher hingga Penyakit Jantung

- Stroke

Pada individu dengan atherosclerosis, pijatan kuat bisa melepaskan plak di pembuluh darah yang kemudian menyumbat aliran darah ke otak.

Dr. Nieh Chih Chiang dari Alpaca Health menambahkan, tekanan berlebihan pada leher bisa sangat berbahaya, terutama pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu.

Apakah Terapis Profesional Selalu Aman?

Ilustrasi pijat leher oleh profesional. (freepik.com)

Meskipun terapis dilakukan oleh orang profesional, Dr. Jonathan Tan dari University Spine Centre mengingatkan, area seperti leher membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Individu dengan kondisi seperti osteoporosis atau yang mengonsumsi obat steroid dalam jangka panjang, memiliki risiko cedera lebih tinggi. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sebelum pijatan adalah langkah yang bijaksana.

Baca Juga: Pijat Kretek-kretek Ramai di Medsos, Bahaya Nggak Sih? 

Bahaya dari Kebiasaan Memutar Leher

Ilustrasi memutar leher. (freepik.com)

Memutar atau 'mematahkan' leher untuk meredakan rasa kaku adalah kebiasaan umum. Namun, menurut artikel Healthline, kebiasaan ini dapat mencubit saraf, meregangkan ligamen, dan meningkatkan risiko osteoarthritis.

Manfaat yang dirasakan biasanya hanya sementara, dan dapat menimbulkan masalah jangka panjang jika dilakukan secara berlebihan.

Faktor Usia dan Risiko Cedera

Dr. Tan menjelaskan, usia adalah faktor risiko penting. Pada lansia, kondisi seperti osteoporosis dan kerapuhan pembuluh darah, lebih sering terjadi. Sehingga, hal itu meningkatkan kemungkinan cedera saat pijatan dilakukan.

Tanda-Tanda Cedera Akibat Pijat

Beberapa gejala yang harus diwaspadai saat atau setelah pijat leher, meliputi:

- Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki.
- Lemah otot.
- Perubahan penglihatan atau rasa mual.

Jika gejala ini muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Tips Mengurangi Risiko Cedera Saat Pijat

Ilustrasi pijat pada area leher. (freepik.com)

1. Hindari Gerakan Mendadak

Jangan izinkan terapis melakukan gerakan mendadak pada leher.

2. Pilih Terapis Berpengalaman

Pastikan terapis memiliki sertifikasi dan memahami teknik yang aman.

3. Konsultasi Medis

Bicarakan dengan dokter terlebih dahulu jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu.

4. Komunikasikan Batasan

Sampaikan kepada terapis bahwa kamu hanya menginginkan pijatan lembut tanpa gerakan berlebihan.

Langkah Penanganan Jika Terjadi Cedera

Ilustrasi cedera pada leher. (freepik.com)

Penanganan cedera bergantung pada tingkat keparahannya:

- Cedera Ringan

Penggunaan penyangga leher dapat membantu pemulihan.

- Cedera Berat

Cedera seperti patah tulang, membutuhkan operasi atau perawatan khusus untuk memulihkan fungsi tubuh.

Pijat leher memang dapat memberikan manfaat, tetapi tidak bisa dilakukan sembarangan. Dengan memilih terapis yang terpercaya, menghindari gerakan mendadak, dan mendengarkan sinyal tubuh, kamu dapat meminimalkan risiko cedera.

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba terapi pijat, untuk memastikan keamanan dan kesehatan kamu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com