Ilustrasi sakit leher akibat salah bantal. (Photo by Ba Tik from Pexels)
INDOZONE.ID - Salah memilih bantal mungkin terdengar sepele. Namun, dampaknya bisa serius bagi kesehatan tubuh, terutama bagian leher dan kepala.
Dokter Spesialis Ortopedi, Asa Ibrahim, menjelaskan, posisi leher yang tidak didukung secara baik selama tidur, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Leher manusia memiliki bentuk alami yang melengkung ke depan. Posisi ini perlu didukung oleh bantal yang tepat agar leher tetap ter-support selama tidur yang rata-rata berlangsung 6-8 jam setiap malam.
“Posisi leher saat tidur yang tidak semestinya, yang tidak didukung, bantal yang tidak tepat, menyebabkan kualitas tidurnya jadi jelek,” ucap Asa, dikutip dari video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya.
Jika leher tidak didukung dengan baik, masalah seperti berikut dapat muncul:
1. Nyeri leher kronis
2. Nyeri punggung dan bahu
3. Sakit kepala
4. Gangguan tidur dan sulit tidur
5. Penurunan kualitas tidur
Baca Juga: Sakit Leher Bukan Gejala Kolestrol Tinggi, Melainkan Karena Ini...
Posisi tidur yang tidak optimal, dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosi. Beberapa dampak yang mungkin dirasakan antara lain:
Jika masalah ini dibiarkan terus-menerus, risiko kesehatan yang lebih serius bisa muncul, seperti:
Dr. Asa menjelaskan, posisi leher yang terlalu mendongak atau terlalu menunduk saat tidur, memberikan tekanan berlebih pada otot dan tulang di sekitar leher.
Kondisi ini bisa memperburuk lengkungan alami leher, dan menyebabkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang.
Agar terhindar dari masalah akibat salah bantal, berikut tips memilih bantal yang dianjurkan:
Ilustrasi seseorang mengalami rasa sakit di leher setelah bangun tidur. (freepik.com)
Pemilihan bantal yang tepat bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan memastikan leher ter-support secara baik selama tidur, kamu dapat mengurangi risiko nyeri, gangguan tidur, dan masalah kesehatan lainnya.
“Kalau sekali dua kali nggak apa-apa, tapi kalau dalam jangka waktu lama berpuluh-puluh tahun, lengkungan leher yang normal ini tidak ter-support, bisa menjadi berbagai macam penyakit,” imbuh Asa Ibrahim.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/dr.asaibrahim