INDOZONE.ID - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, menyatakan bahwa telah terjadi kematian pertama manusia akibat Flu Burung H5N1 di Louisiana, Amerika Serikat.
Diketahui bahwa virus H5N1 memiliki potensi infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit menjadi parah dan berujung kematian.
Hingga 6 Januari 2025, telah ada 66 kasus flu burung H5N1 pada manusia yang dikonfirmasi di Amerika Serikat sejak 2024.
Lebih dari 950 kasus flu burung H5N1 yang telah dilaporkan ke WHO dan setengahnya mengakibatkan kematian.
Di Indonesia, kasus flu burung H5N1 terkonfirmasi sebanyak 200 kasus pada kurun waktu 2005-2018, dengan 168 kematian.
Baca Juga: AS Alokasikan Dana Sebesar Rp 4,9 T untuk Penanganan Flu Burung
Kasus-kasus tersebut tersebar di15 provinsi dan 59 kabupaten/kota. Dilaporkan bahwa kasus flu burung terakhir terjadi di Indinesia pada tahun 2017, dengan 1 kasus di Kabupaten Klungkung, Bali.
Flu burung H5N1 dapat menyerang manusia apabila ditularkan melalui hewan. Orang-orang yang terpapar hewan yang terinfeksi saat bekerja atau rekreasi, di sekitar hewan yang terinfeksi atau berpotensi terinfeksi virus flu burung, memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular.
Ini berarti bahwa pemilik hewan ternak , pemburu, serta pecinta burung, juga harus mengambil tindakan pencegahan.
Burung yang terinfeksi menyebarkan virus flu burung melalui air liur, lendir, dan kotorannya.
Sedangkan hewan lain yang terinfeksi dapat menyebarkan virus flu burung melalu sekresi pernapasan dan cairan tubuh lainnya, misalnya dalam susu sapi yang tidak dipasteurisasi atau susu mentah.
Baca Juga: Kasus Flu Burung Serius di AS Varian Genotipe D1.1 Picu Kekhawatiran Pandemi
Cara Mencegah Tertular Flu Burung H5N1
- Menghindari kontak dengan hewan yang sakit atau mati, khususnya burung liar dan unggas.
- Bagi orang yang harus melakukan kontak langsung/dekat dengan burung liar atau unggas, atau hewan lain yang sakit atau mati, kenakan alat pelindung diri (APD) yang direkomendasikan oleh tenaga medis. Burung liar dapat terinfeksi virus flu burung meskipun mereka tidak tampak sedang sakit.
- Jangan menyentuh permukaan atau bahan, seperti kotoran hewan atau bahan alas tidur yang terkontaminasi air liur, lendir, atau kotoran hewan dari burung liar atau unggas peliharaan, atau hewan lain yang terkontaminasi atau diduga terinfeksi virus flu burung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: CDC