INDOZONE.ID - Merasa mual setiap kali selesai makan, bukanlah hal yang jarang terjadi. Namun jangan acuh, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Mulai dari gangguan pencernaan hingga faktor psikologis, berikut beberapa penyebab mual setelah makan dan cara mengatasinya
Baca Juga: Pola Makan Sehat untuk Atasi Mual: Tips Ampuh bagi Penderita Asam Lambung
Hubungan antara Masalah Pencernaan dan Mual
Masalah pada sistem pencernaan sering menjadi penyebab utama rasa mual setelah makan. Salah satu penyebabnya adalah makan dalam porsi besar sekaligus, yang dapat membuat sistem pencernaan kewalahan.
Akibatnya, kamu mungkin merasa mual, kembung, atau bahkan muntah. Lambung kesulitan memproses makanan dalam jumlah besar sehingga memicu ketidaknyamanan.
Selain itu, kondisi seperti infeksi, tukak lambung, atau efek samping obat-obatan juga dapat menyebabkan mual setelah makan.
Jika gejala ini terus terjadi, terutama yang berkaitan dengan pola makan, kemungkinan ada gangguan pola makan atau faktor psikologis yang mendasarinya.
Gangguan Pola Makan dan Efeknya pada Mual
Menurut Anxiety & Depression Association of America (ADAA), gangguan pola makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa sering dikaitkan dengan mual setelah makan.
Gangguan ini tidak hanya memengaruhi pola makan, tetapi juga menyebabkan tekanan fisik dan emosional.
1. Anoreksia Nervosa
Gangguan ini ditandai dengan pembatasan kalori secara ekstrem dan ketakutan berlebih terhadap kenaikan berat badan. Kelaparan atau asupan makanan yang sangat sedikit dapat menyebabkan produksi asam lambung berlebih, yang memicu mual. Selain itu, perilaku seperti olahraga berlebihan atau memuntahkan makanan juga memperburuk kondisi sistem pencernaan.
2. Bulimia Nervosa
Bulimia ditandai dengan siklus makan berlebihan yang diikuti dengan muntah. Kebiasaan ini dapat mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan mual, dan dalam jangka panjang merusak kerongkongan, gigi, serta saluran pencernaan secara keseluruhan.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Mual dan Muntah secara Alami, Cepat tanpa Obat!
Peran Stres dan Kecemasan dalam Mual setelah Makan
Kesehatan emosional memiliki dampak besar pada kondisi fisik, termasuk pencernaan. Stres, kecemasan, dan bahkan depresi dapat mengganggu nafsu makan serta proses pencernaan, yang akhirnya menyebabkan rasa mual atau tidak nyaman setelah makan.
Otak dan usus saling terhubung melalui sumbu otak-usus (gut-brain axis). Ketika anda stres, hormon yang dilepaskan tubuh dapat memperlambat pencernaan atau menyebabkan peradangan di usus. Hal ini sering kali menimbulkan gejala seperti mual, kembung, atau ketidaknyamanan selama atau setelah makan.
Bagi mereka yang memiliki kecemasan sosial, makan di tempat umum dapat menjadi tantangan tersendiri yang memperburuk rasa mual.
Pentingnya Sumbu Otak-Usus
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara gejala gangguan pencernaan dengan kondisi mental seperti kecemasan dan depresi. Hubungan ini menunjukkan pentingnya menangani kesehatan fisik dan mental secara bersamaan. Jika tidak diatasi, kecemasan atau stres yang berlarut-larut dapat menyebabkan masalah pencernaan kronis.
Cara Mengatasi dan Langkah Pengobatan
Jika anda sering merasa mual setelah makan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mengetahui penyebabnya. Dokter dapat membantu menentukan apakah gejala tersebut disebabkan oleh gangguan pola makan, masalah pencernaan, atau faktor psikologis.
1. Penanganan Gangguan Pola Makan
Intervensi dini sangat penting untuk mengatasi gangguan pola makan. Terapi, panduan nutrisi, dan dukungan medis dapat membantu mengurangi gejala seperti mual dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
2. Mengatasi Mual yang Disebabkan oleh Kecemasan
Teknik relaksasi, mindfulness, dan terapi dapat membantu mengelola kecemasan yang menyebabkan mual. Selain itu, perubahan gaya hidup sederhana, seperti makan dalam porsi kecil, mengunyah perlahan, dan menghindari makanan pemicu seperti kafein atau alkohol, dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.
Merasa mual setelah makan adalah tanda bahwa tubuh atau pikiran anda membutuhkan perhatian. Baik itu akibat gangguan pola makan, stres, atau kondisi kesehatan fisik, mengetahui penyebabnya adalah langkah penting untuk pemulihan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com