Rabu, 12 MARET 2025 • 17:07 WIB

Puasa Ramadhan, Kewajiban yang Dapat Melindungi Akal Manusia

Author

Ilustrasi akal pikiran manusia.

INDOZONE.ID - Ibadah Puasa Ramadhan memberikan banyak sekali dampak positif bagi umat muslim.

Salah satu dari banyaknya manfaat tersebut yaitu memberikan dampak positif bagi akal manusia.

Menurut kacamata maqoshid syariah, sangat jelas bahwa syariat puasa adalah upaya syariah melindungi akal manusia, atau hifdzul aql.

Syariah hadir dalam kehidupan manusia bertujuan untuk membawa kebaikan bagi manusia (maslahah) di dunia dan akhirat.

Maslahat terdiri dari 3 aspek, yaitu keniscayaan (dhoruriyyah), kebutuhan (haajiyyah), dan keindahan (tahsiniyyah).

Baca Juga: 5 Manfaat Puasa dan Bisa Mengatasai Masalah Tubuh, Ini Daftarnya

Dari ketiga ini, aspek dhoruriyyah adalah aspek yang paling vital, di mana aspek ini berisi 5 unsur, yaitu perlindungan agama, perlindungan jiwa, perlindungan akal, perlindungan harta, dan perlindungan keturunan.

Perlindungan akal memiliki arti memastikan akal manusia tetap pada kondisi awal yang ideal, di mana memiliki kemampuan mengenal Allah dan kebenaran.

Di sisi lain, akal akan selalu menghadapi hambatan dan rintangan selama perjalanannya, di mana dua rintangan terbesar akal manusia yaitu setan dan hawa nafsu.

Nah dari dua rintangan terbesar tersebut, yang menjadi musuh terbesar adalah nafsu, dibandingkan gangguan dari setan.

Ketika terjadi sebuah kondisi di mana akal terhambat nafsu, maka akal akan melemah karena dikendalikan nafsu.

Baca Juga: Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Sehingga, akal akan menjadi sulit untuk mengenali Allah dan kebenaran, dan tentunya hal ini bukanlah kondisi ideal manusia.

Maka dari itu, Islam memberi banyak penyelesaian untuk mengembalikan kondisi ideal manusia, salah satunya dengan cara menahan raga (imsak) dari makan, minum, dan jimak, disamping menahan anggota badan lainnya dari maksiat.

Semakin banyak makanan yang masuk ke dalam tubuh, maka semakin kuat juga energi yang dimiliki nafsu. Dan tentunya, hal ini juga berlaku sebaliknya.

Oleh karena itu, hadirnya Puasa Ramadhan bertujuan untuk menegaskan peran vital akal sebagai penuntun utama manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Mereka yang berhasil mengendalikan nafsu, merupakan golongan manusia yang takwa.

Seberapa jauh keberhasilan berpuasa merupakan indikator dari keberhasilan manusia.

Keberhasilan menahan hawa nafsu akan menjadi indikator dari keberhasilan puasa.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jabar.nu.or.id