Minggu, 13 APRIL 2025 • 15:40 WIB

Waspadai Arteri Perifer, Penyakit yang Sering Terlupakan dan Diam-diam Mengancam Nyawa

Author

 

Ilustrasi nyeri pada kaki (Istimewa)

INDOZONE.ID – Penyakit arteri perifer (Peripheral Artery Disease/PAD) menjadi salah satu kondisi kesehatan serius, namun kerap luput dari perhatian masyarakat. 

Meski tidak menular, penyakit ini berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya. Bahkan penyakit ini bisa berujung pada kematian.

PAD terjadi ketika pembuluh darah di kaki atau lengan menyempit atau tersumbat, karena penumpukan plak kolesterol. Akibatnya, aliran darah ke bagian tubuh tersebut terganggu, memicu gejala seperti nyeri, kram, mati rasa, hingga luka yang sulit sembuh.

Dikutip dari situs Medical Daily, dalam kasus berat, PAD dapat menyebabkan amputasi, serangan jantung, atau stroke.

Studi terbaru dari Intermountain Health mengungkapkan, lebih dari 10 juta orang dewasa di Amerika Serikat mengalami PAD, terutama mereka yang berusia 40 tahun ke atas. 

Baca Juga: 3 Makanan Ini Membantu Mencegah Penyumbatan Arteri

Namun yang mengkhawatirkan, hanya sekitar sepertiga dari pasien tersebut, yang menerima pengobatan sesuai standar medis. Termasuk terapi antiplatelet dan statin, untuk mengendalikan kolesterol dan mencegah pembekuan darah.

Gejala PAD seperti nyeri kaki sering kali dianggap remeh atau salah diagnosis. Padahal, ini bisa menjadi sinyal bahaya,” ujar peneliti utama dalam studi tersebut, Dr. Viet T. Le. 

Sayangnya, banyak pasien yang tidak mendapatkan terapi yang seharusnya mereka terima,” sambungnya.

Penelitian tersebut juga mencatat, tingkat kematian akibat PAD cukup tinggi, yakni lebih dari 50 persen pasien meninggal dalam periode tertentu, akibat komplikasi dari penyakit ini. 

Meski risiko komplikasi sedikit lebih rendah pada perempuan dibandingkan laki-laki, perempuan lebih jarang dirujuk ke dokter spesialis dan cenderung hanya ditangani oleh layanan kesehatan primer.

Kenali Gejala PAD

Ilustrasi seseorang alami nyeri otot betis.

Arteri Perifer sering berkembang tanpa gejala yang jelas, namun beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:

  • Rasa dingin di kaki, terutama jika hanya terjadi di satu sisi.
  • Nyeri atau kram saat berjalan yang hilang saat beristirahat (claudication).
  • Luka di kaki atau jari kaki yang tak kunjung sembuh.
  • Kulit mengkilap, kering, atau kehilangan rambut di area tertentu.
  • Denyut nadi yang lemah di kaki.

Penyakit tersebut paling sering menyerang lansia di atas 65 tahun, perokok, penderita diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi.

Baca Juga: Mengulas Penyebab Sumbatan Pembuluh Darah dan Faktor Risikonya

Langkah Pencegahan dan Penanganan

Untuk mencegah PAD, gaya hidup sehat menjadi kunci utama. Beberapa langkah yang disarankan antara lain:

  • Berhenti merokok.
  • Rutin berolahraga.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko.

Jika sudah terdiagnosis arteri perifer, penting untuk mengikuti pengobatan yang direkomendasikan dokter dan tidak menunda pengobatan. Penggunaan obat-obatan, perubahan gaya hidup, serta intervensi medis seperti angioplasti, mungkin dibutuhkan untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.

Dengan deteksi dini dan penanganan tepat, PAD bisa dikendalikan dan kualitas hidup pasien tetap terjaga. Jangan abaikan gejala kecil. Sebab, bisa jadi itu adalah awal dari masalah besar yang tersembunyi. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medical Daily