Tren obesitas di Indonesia semakin meningkat akhir-akhir ini. Namun cukup banyak penderita obesitas yang aware dan melakukan berbagai macam diet.
Seperti kisah sukses Jelita Ramlan, adik Olla Ramlan yang memiliki berat badan mencapai 160 kg dan dia memutuskan melakukan bariatrik atau operasi pengecilan lambung.
Jelita menceritakan, setelah kehamilan dan masa pandemi, berat badannya sempat mencapai 160 kg. Ia mencoba diet ketat dan berhasil turun ke 135 kg, tapi stagnan di situ.
“Saya sudah capek dengan yang namanya diet, keto lah, banyak deh. Nah pernah ke dokter gizi (disuruh diet) turun 12 kg, tapi balik lagi, suntik sana, suntik sini, akhirnya ketemu dengan Lighthouse dan ngobrol banyak,” ujarnya di Kelapa Gading, Jakarta.
Hingga akhirnya Jelita memutuskan untuk menjalani prosedur LW Bariatrix Gastric Bypass di LIGHThouse Advanced. Dalam waktu 6 bulan golden period, berat badannya turun dari 130 kg ke 87 kg dan masih terus berlanjut secara progresif hingga saat ini.
Baca Juga: Sering Gagal Diet? Kenali Metode Bariatrik Cara Aman Turun BB Tanpa Drama
Tantangan Setelah Melakukan Bariatrik
Menurut Jelita, menjalani operasi bariatrik itu enggak gampang. Terutama soal pola makannya yang sangat berubah dari biasanya.
“Bariatrik itu tempatnya dikecilin, tapi mata dan mulut gak bisa berubah, lalu bertemu psikolog dan mental dihajar, ada momen aku craving tapi gak ada tempatnya," tambahnya.
Beruntung, Jelita bisa bertemu banyak tim medis yang mau mendampinginya sampai tindakan bariatrik selesai. Apalagi bisa menjaga mood-nya yang cukup suka marah-marah di saat melakukan diet.
“Di sini untungnya tim medis bisa menangani aku yang suka marah-marah dan sekarang senang banget pencapaiannya dengan maksimal, harusnya aku sudah sampai 80 kg dan sekarang harusnya aku turun 6 kg lagi," ungkapnya.
Baca Juga: Rahasia Diet Simpel: Pilih Jus yang Tepat dan Minum di 3 Waktu Ini
Perubahan Gaya Hidup Jelita
Setelah menjalani bariatrik, Jelita merasa hidupnya berubah lebih sehat. Mindset-nya
berubah menjadi lebih positif, beraktivitas jadi lebih mudah, dan dapat bonus kepercayaan diri yang meningkat.
“Aktivitas jauh lebih enak, biasanya aku 5 detik jalan, duduk, semua capek, badan terlalu gede, sekarang jalan ke bandung ayok gas, jalan gak engap, ga ngos-ngosan. Terus nemenin anak aku main enjoy banget. Mood beda, happy banget,“ terangnya.
Pola Makan yang Dijalani Jelita
Jelita mengaku sekarang ini porsi makan lenih sedikit dan irit. Walau begitu, ia mendapat banyak manfaat dan tidak pernah sakit.
“Aku darah tinggi gak ada, kolesterol gak ada, sekarang diriku 1000 persen lebih sehat dari segala sisi. Makanan yang masuk mulut, aku selalu merasa dan berpikir yang sangat berguna untuk badannya, sesekali ya makan misal coklat, tp sekarang lebih tertata, pola hidup jauh lebih bagus,” ungkapnya.
Soal makanan, Jelita pun tak pernah pantang makan apapun. Semua menu makanan yang dilahapnya sama seperti biasa, hanya saja porsinya lebih kecil.
“Kalau pantangan makan enggak ada, tapi biasanya aku pengin makan apa, misal pengin makan nasi padang, aku makan paha drumstick. Anakku makan sehat dan aku setiap hari masak untuk dia, aku makan pagi, siang, makan malem, menunya sama aja tapi apa yang kita asup harus jelas, misal aku makan ayam, tahu, telor tempe dibanding makan yang gak berguna, sekarang aku mikirin ke badan makanan masuk yang lebih sehat,” tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung