INDOZONE.ID - Siapa sih yang nggak suka makan kentang? Dari kentang goreng sampai mashed potato, si umbi seribu menu ini memang selalu jadi andalan banyak orang.
Tapi pernah nggak sih kamu nemu kentang yang udah mulai bertunas? Nah, banyak yang langsung bingung, ini masih aman dimakan atau harus dibuang aja? Yuk, kita bahas fakta soal kentang bertunas.
Baca Juga: Biar Nggak Panik Belakangan, Ini 4 Langkah Sebelum Hamil Cegah Thalasemia pada Anak
Penyebab Kentang Tumbuh Tunas
Kentang yang bertunas itu sebenarnya bukan hal aneh. Biasanya, ini terjadi karena kentang disimpan terlalu lama di tempat yang terang, hangat, atau lembap.
Selain itu, kentang yang ditaruh deket bawang juga bisa lebih cepat bertunas karena gas yang dilepas dari si bawang.
Supaya nggak cepat bertunas, simpan kentang di tempat yang sejuk, gelap, dan kering kayak di dapur atau kulkas khusus sayur dengan suhu sekitar 7-10°C.
Tapi ingat, jangan taruh di kulkas biasa karena bisa bikin rasa kentangnya aneh.
Kandungan Kentang Bertunas
Saat dalam proses tumbuh tunas, kentang mulai pakai cadangan nutrisinya buat bertumbuh. Akibatnya, kandungan karbohidrat dan vitamin C-nya bisa menurun.
Tapi tenang, kentang bertunas masih punya gizi kok, seperti vitamin B6, kalium, dan serat.
Yang jadi masalah justru munculnya zat beracun alami bernama solanin. Zat ini bisa bikin mual, muntah, sampai sakit perut kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Jadi bukan soal gizinya aja, tapi soal aman atau nggaknya buat tubuh.
Kentang yang udah bertunas atau berubah warna jadi hijau bisa mengandung glikoalkaloid, terutama solanin dan chaconine. Ini adalah zat alami pelindung tanaman, tapi kalau masuk ke tubuh manusia dalam jumlah tinggi, bisa jadi racun.
Gejalanya bisa ringan kayak pusing atau mual, sampai berat seperti kebingungan, dan jika dalam kasus ekstrem akibatnya bisa kejang.
Jadi kalau ada kentang yang udah banyak tunas dan warnanya mulai hijau, mending dibuang aja.
Tips Aman Konsumsi Kentang Bertunas
Sebenarnya, kentang bertunas masih bisa dimakan asalkan kamu hati-hati. Ini dia langkah aman yang bisa kamu ikuti:
- Buang tunasnya: Potong tunas dan area sekitar tunas yang berubah warna.
- Kupas kulitnya: Karena racun paling banyak di area kulit dan bawahnya.
- Periksa kondisi kentang: Kalau sudah lembek, keriput, atau bau nggak enak, lebih baik buang saja.
- Masak sampai benar-benar matang: Rebus, panggang, atau goreng di suhu tinggi bisa bantu mengurangi racunnya, walaupun nggak hilang 100%.
Kalau kamu nekat makan kentang yang udah bertunas dan nggak dibersihin dengan benar, risiko terkena keracunan solanin cukup besar.
Gejalanya mulai dari mual, muntah, diare, sampai pusing dan gangguan saraf. Jadi, better safe than sorry ya.
Buat penderita diabetes, kentang bertunas malah makin nggak disarankan. Karena saat bertunas, kentang mengubah sebagian pati jadi gula, yang bisa bikin lonjakan gula darah lebih cepat. Jadi, lebih baik konsumsi kentang yang masih segar aja dan perhatikan porsinya.
Baca Juga: 7 Manfaat Jus Buah Naga dan Stroberi bagi Kesehatan Tubuh
Jadi, kentang bertunas tuh nggak otomatis jadi makanan beracun, tapi juga nggak bisa dianggap remeh.
Kalau kamu nemu kentang bertunas, cek dulu kondisinya, buang bagian yang mencurigakan, dan pastikan matangnya merata. Tapi kalau udah terlalu parah jangan sayang-sayang, langsung buang aja.
Makan enak boleh, tapi jangan sampai kesehatan jadi taruhannya yah!
Penulis: Eliani Kusnedi
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Timesofindia.indiatimes.com