Tipe kedua memang berbeda dengan physical. Agen atau bahan utama penyusunnya saja terdiri dari 6, antara lain: Dioxybenzone, Avobenzone, Oxybenzone, Octocrylene, Homosalate, Octinoxate.
Cara kerjanya bukan memblokir sinar UV tapi menyerap, ibarat sponge. Setelah melakukan penyerapan, kemudian diubah menjadi energi panas. Selanjutnya dipantulkan kembali.
Fungsi kerja yang sedemikian kompleks, membuat tipe krim pelindung UV kalau dilihat pakai alat khusus berupa partikel kecil. Sehingga kulit sensitif tidak bisa memakainya.
Baca Juga: Perbedaan SPF dan PA pada Sunscreen untuk Lindungi Kulit Si Kecil, Wajib Tahu!
Nah, umumnya siapapun pemilik kulit normal, berminyak, dan berjerawat, lebih tepat memakai tipe chemical, yang penting skin barrier tiada kerusakan.
Cara kerjanya beda dengan physical, saat terserap pada kulit wajah, langsung menjalankan fungsinya tanpa menunggu 15 atau 20 menit.
Manfaat lain saat mix and match atau dikombinasikan pakai make up tetap nyaman, anti dempul.
Ilustrasi sunscreen (Dok. Freepik.com)
Sunscreen ketiga ini merupakan kombinasi physical dan chemical. Pemilik kulit wajah sensitif cocok sekali pakai hybrid. Sebab bahan utamanya memakai yang physical.
Sedangkan ingredients tambahan lain memakai chemical. Walaupun jenis kulitmu tipe sensitif, tidak masalah pakai ini karena sunscreen ini anti iritasi bikin kulit lembut, lembap, cerah, sehat dan terlindungi.
Itulah 3 jenis sunscreen sesuai dengan jenis kulit muka. Pilihan terbaik tetap di tangan customer, yang paling penting cocok dan nyaman saat pemakaian. Selamat mencoba!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube/dr.Kamilah Jaidi