Kategori Berita
Media Network
Jumat, 13 DESEMBER 2024 • 20:19 WIB

Spotlight 2024 Cultural Fusion, Ruang Desainer Kawinkan Budaya Lokal dan Asing

Spotlight 2024 Cultural Fusion. (Indozone/Dewi)

INDOZONE.ID - Spotlight 2024 Cultural Fusion menampilkan tren fashion 2025 dari banyak desainer Tanah Air. Pada opening show, menampilkan karya baru para desainer yang mengusung budaya Indonesia.

Spotlight 2024 yang diusung Indonesia Fashion Chamber (IFC) berlangsung mulai 12-15 Desember 2024. Para pelaku industri fashion diajak untuk mengeksplorasi budaya Indonesia, yang perlu disesuaikan dengan selera intenasional agar bisa cuan di negara lain.

National Chair IFC Lenny Agustin mengatakan, Spotlight 2024 berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab tahun ini pindah ke JCC karena biasanya di Pos Bloc, yang diikuti lebih dari 100 desainer lokal.

“Kita berikan tempat untuk pelaku industri yang lebih luas untuk jualan dan kita selalu angkat fusion any culture dari seluruh Indonesia. Kita bebaskan supaya kretivitas bisa kuat,” ucapnya ditemui di JCC Senayan.

Baca Juga: Pesona Fresh Xaviera, Mahasiswi KAIST dengan Balutan Busana Lokal di Jakarta Fashion Week 2025

Lenny menambahkan, budaya Indonesia sangatlah melimpah. Tidak hanya wastra, tapi banyak aspek tradisi lain.

Kemudian para desainer bebas mengkreasikan sesuai dengan selera pasar internasional. Sebut saja siluet kebaya yang diberi sentuhan modern sesuai gaya fashion dunia.

“Culture tidak hanya tradisional tapi banyak budaya, kita menggandeng Bank Indonesia dan IN2MF. Selain wastranya, desainer bisa angkat nuansa lokal misal ada unsur motif lautnya, dan lainnya,” katanya.

Lenny menekankan, sejak awal berdiri, IFC selalu mengangkat lokal fashion jadi sebuah kekuatan yang bs bersaing dengan fashion inyernasional. Karena itu, desainer diminta untuk mengangkat budaya Indonesia yang sangat kaya.

Desainer Hannie Hananto, turut dalam opening show Spotlight 2024 Culture Fusion. Hannie menampilkan 8 karya yang terinspirasi dari tradisi berbusana orang Afrika bertema Imaginology.

“Koleksi kali ini temanya Afrika, bertema Imaginology. Afrika sangat berkembang fashionnya, mereka butuh kain adem seperti negara tropis Indonesia,” ungkap Hannie.

Karya Hannie Hananto. (Indozone/Dewi)

Baca Juga: Hannie Hananto Merilis Koleksi Baru di Embracing JFW 2021, Terinspirasi dari Karung Beras

Motif-motif Afrika identik dengan garis-garis, native, prehistoric yang kemudian collab dengan batik Pekalongan, Batik HUZA. Warna-warna yang diusung juga sangat mencolok yaitu merah, hitam dan putih.

“Cutting-nya loose dan kali ini menonjolkan permainan motif geometris. Di aksesorinya atau topinya orang Sudan. Gaya ini juga terinspirasi dari berbagai suku di Afrika, Kabile, Bogolan, Kaka, Lamba, Kanga dan banyak lagi,” terangnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Spotlight 2024 Cultural Fusion, Ruang Desainer Kawinkan Budaya Lokal dan Asing

Link berhasil disalin!