INDOZONE.ID - Era digital telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita, terutama bagi generasi Z (Gen Z) yang telah tumbuh dan berkembang bersama teknologi canggih.
Sementara teknologi membawa banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan komunikasi, juga membawa tantangan baru yang dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 6 cara penting untuk menjaga kesehatan mental di era digital yang sibuk.
1. Tetap Berkomunikasi dengan Dunia Nyata
Terjebak dalam dunia digital dapat mengisolasi kita dari hubungan sosial nyata. Oleh karena itu, penting untuk tetap berkomunikasi dengan teman dan keluarga secara langsung.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Vape yang Jadi Ancaman Baru bagi Kesehatan Mental Remaja
Melakukan panggilan telepon atau pertemuan tatap muka dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan kesejahteraan.
Interaksi sosial di dunia nyata tidak hanya membantu kita tetap terhubung dengan orang lain, tetapi juga memperkuat koneksi sosial dan emosional yang sangat penting untuk kesehatan mental.
2. Batasi Waktu Layar
Paparan yang berlebihan pada layar gadget dapat menyebabkan kelelahan mata dan stres.
Oleh karena itu, penting untuk menetapkan waktu khusus untuk menggunakan perangkat digital dan mengambil istirahat singkat setiap beberapa jam untuk mengistirahatkan mata.
Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko kelelahan mata dan stres yang mungkin timbul dari penggunaan perangkat digital yang berlebihan.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Mendengarkan Musik Sedih Berdampak Positif pada Kesehatan Mental
3. Tetapkan Batas Online
Penggunaan media sosial dan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batas waktu dalam penggunaan media sosial dan perangkat digital.
Misalnya, kita dapat menetapkan waktu tertentu untuk browsing atau interaksi online, sehingga tidak mengganggu waktu istirahat yang penting bagi keseimbangan psikologis.
Dengan demikian, kita dapat mengurangi tekanan yang mungkin timbul dari perbandingan sosial dan eksposur terhadap berita yang berpotensi merugikan kesehatan mental.
Baca Juga: Pandemi Mengubah Rumah Sakit Jauh Lebih Canggih dengan Teknologi Digital
4. Kelola Notifikasi
Notifikasi yang berlebihan dari perangkat digital dapat membuat kita merasa terganggu dan stres. Oleh karena itu, penting untuk mengelola notifikasi dengan bijak.
Misalnya, kita dapat menonaktifkan notifikasi yang tidak penting atau mengatur notifikasi untuk muncul pada waktu tertentu saja.
Dengan demikian, kita dapat mengurangi gangguan yang mungkin timbul dari notifikasi dan menjaga keseimbangan mental.
5. Lakukan Digital Detox
Digital detox adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan menghilangkan diri dari teknologi digital untuk sementara waktu.
Ini dapat membantu kita mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin timbul dari penggunaan perangkat digital yang berlebihan.
Baca Juga: Tips Tidur Nyenyak untuk Menjaga Kesehatan Mental
Dengan melakukan digital detox, kita dapat memberikan kesempatan bagi pikiran untuk bersantai dan mencegah kelelahan mental yang mungkin timbul dari paparan yang berlebihan pada layar.
6. Ciptakan Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Profesional
Dalam era digital yang sibuk, sering kali kita merasa terjebak dalam pekerjaan dan kegiatan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk menciptakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Misalnya, kita dapat menetapkan waktu kerja yang jelas dan menghindari membawa pekerjaan ke rumah secara berlebihan.
Dengan demikian, kita dapat memprioritaskan waktu untuk kegiatan yang mendukung kesejahteraan pribadi dan menjaga keseimbangan mental.
Enam cara di atas, kita dapat menjaga kesehatan mental di era digital yang sibuk.
Kita pun dapat mengurangi risiko stres dan kecemasan yang mungkin timbul dari penggunaan perangkat digital yang berlebihan, dan menjaga keseimbangan mental yang sehat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Web.perpuskita.id