INDOZONE.ID - Kebiasaan mengelupas kulit bibir adalah tindakan yang melibatkan pengelupasan atau menggigit kulit di sekitar bibir.
Kebiasaan ini sering kali dilakukan secara tidak sadar dan dapat menyebabkan iritasi, luka, atau bahkan infeksi pada area bibir.
Ada anggapan bahwa kebiasaan ini bisa menjadi tanda adanya gangguan mental, dan hal ini menjadi topik yang menarik untuk dibahas.
Kebiasaan ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada individu yang mengalami kecemasan, stres, atau gangguan mental tertentu.
Psikolog dan profesional kesehatan mental adalah pihak yang dapat memberikan penjelasan dan analisis mengenai kebiasaan ini serta dampaknya terhadap kesehatan mental.
Kebiasaan mengelupas kulit bibir sering kali muncul dalam situasi yang menimbulkan kecemasan atau stres, seperti saat menghadapi tekanan di tempat kerja, saat belajar, atau dalam situasi sosial.
Kebiasaan ini bisa menjadi lebih sering terjadi ketika seseorang merasa tidak nyaman atau bosan.
Kebiasaan ini dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, di tempat kerja, di sekolah, atau dalam situasi sosial.
Baca Juga: Tips Atasi Bibir Kering dan Pecah-pecah Selama Puasa: Konsumsi Ini Saat Sahur dan Berbuka!
Sering kali, individu tidak menyadari bahwa mereka sedang melakukan tindakan ini, sehingga bisa terjadi di berbagai lingkungan tanpa disadari.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengembangkan kebiasaan mengelupas kulit bibir.
1. Kecemasan dan Stres
Banyak orang melakukan tindakan ini sebagai mekanisme koping untuk mengalihkan perhatian dari perasaan cemas atau stres.
Jika perilaku mengelupas kulit bibir dilakukan jangka panjang, serta menyebabkan kerusakan jaringan, kesedihan psikis, dan disfungsi organ tertentu, maka hal tersebut bisa digolongkan sebagai dermatilomania.
2. Perilaku Repetitif
Kebiasaan ini bisa menjadi bagian dari perilaku repetitif yang tidak berfungsi, mirip dengan menggigit kuku atau menarik rambut.
Perilaku repetitif dapat menyebabkan reaksi berlebihan, seperti kecemasan atau kemarahan yang luar biasa, jika seseorang dengan autisme diminta untuk mengubah rutinitas.
Autisme adalah kelainan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dirawat dengan berbagai jenis terapi.
3. Kebiasaan yang Tidak Disadari
Dalam banyak kasus, mengelupas kulit bibir adalah kebiasaan yang tidak disadari dan bisa menjadi sulit untuk dihentikan.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Obat Sariawan di Bibir yang Bisa Dibeli di Apotek
Mengelupas kulit bibir dapat terjadi secara tidak sadar, sering kali saat seseorang merasa cemas, bosan, atau bahkan saat mereka sedang berkonsentrasi.
Untuk mengatasi kebiasaan ini, berikut beberapa langkah yang dapat diambil.
- Meningkatkan Kesadaran Diri: Menjadi lebih sadar akan kebiasaan ini dapat membantu individu untuk mengenali kapan dan mengapa mereka melakukannya.
- Menggunakan Teknik Relaksasi: Teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres yang mungkin memicu kebiasaan ini.
- Konsultasi dengan Profesional: Jika kebiasaan ini mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan kerusakan fisik, penting untuk berkonsultasi dengan psikolog atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan dan strategi yang tepat.
Kebiasaan mengelupas kulit bibir bisa menjadi tanda adanya masalah psikologis, tetapi tidak selalu menunjukkan gangguan mental.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ini, termasuk kecemasan, stres, dan kebiasaan yang tidak disadari.
Jika kebiasaan ini menjadi masalah, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan yang tepat.
Mengelola stres dan meningkatkan kesadaran diri dapat membantu mengurangi kebiasaan ini dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siloam Hospital