INDOZONE.ID - Sebuah riset mengungkapkan bahwa orang miskin mengalami kesulitan tidur yang lebih besar dibandingkan orang kaya, dan hal ini berdampak signifikan terhadap kesehatan mental mereka.
Menurut ahli tidur Dr Neil Kline dari American Sleep Association (ASA), perbedaan dalam kualitas tidur antara orang kaya dan orang miskin sebagian besar disebabkan oleh faktor lingkungan.
"Orang kaya cenderung tidur lebih banyak karena mereka mampu tinggal di daerah yang lebih tenang dan luas. Mereka juga memiliki akses yang lebih baik ke layanan kesehatan terkait gangguan tidur," jelas Dr. Kline.
Baca Juga: Riset: Remaja Jomblo Punya Tingkat Depresi Lebih Rendah dan Kesehatan Mental Lebih Baik
Sebaliknya, orang miskin sering tinggal di lingkungan yang lebih bising dan padat, dengan keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan.
Hal ini menyebabkan gangguan tidur yang kronis, yang dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.
Kurangnya tidur berkualitas dapat meningkatkan risiko stres, depresi, dan masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: 43% Gen Z di Indonesia Termasuk Sandwich Generation, Benarkah Kesehatan Mental Terancam?
Penelitian ini menyoroti pentingnya akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan tidur, serta perlunya perhatian lebih terhadap dampak sosial-ekonomi pada kesehatan masyarakat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: American Sleep Association