Rabu, 09 APRIL 2025 • 19:10 WIB

Benarkah AI dapat Membuat Manusia Jadi Lebih Terisolasi?

Author

Ilustrasi robot artificial intelligence (AI) dalam dunia kedokteran. (Freepik/biancoblue)

INDOZONE.ID - Di era digital yang semakin canggih ini sudah tersedia banyak fitur menarik yang teknologinya menawarkan cara mudah, cepat, dan efisien yang bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan.

Salah satu teknologi yang baru-baru ini sedang marak digunakan malah sudah jadi hal umum yang mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan Kecerdasan Buatan atau singkatnya dikenal dengan sebutan AI.

Hanya dengan sebuah petunjuk berbasis skenario yang bisa kita buat dalam bentuk intruksi atau pertanyaan, fitur AI mampu menerjemahkan hasilnya sesuai dengan keinginan pengguna.

Baca Juga: Mengapa Manusia Menangis? Ini Manfaat dan Alasan di Baliknya

Fiturnya yang tergolong cepat dan tepat tak mengherankan jika pada akhirnya teknologi AI sudah seperti teman manusia dalam segala hal.

Terlebih lagi kecanggihannya juga bisa membuat penggunanya jadi seperti sedang melakukan interaksi daring layaknya manusia nyata.

Di mana secara alami dan tanpa sadar interaksi yang dilakukan lewat teknologi tersebut membentuk ikatan emosional seseorang karena cara kerja teknologinya yang secara konsisten responsif terhadap perasaan yang sedang disalurkan pengguna lewat tulisan yang dikirim.

Inilah yang akhirnya menimbulkan sebuah pertanyaan, benarkah AI dapat membuat hubungan manusia jadi lebih terisolasi?.

Baca Juga: Karantina Membuat Remaja Merasa Terisolasi, Ini Dampak Jangka Panjang

Melansir dari Psychology Today yang mengutip buku The Empathy Diaries karya Sherry Turkle, ketergantungan manusia terhadap teknologi digital AI dapat meningkatkan perasaan terisolasi dari waktu ke waktu.

Hal ini dikarenakan teknologi AI secara sementara mampu memberikan rasa kedekatan yang berhasil membuat penggunanya jadi lebih terikat karena teknologinya yang mampu menerjemahkan perasaan penggunanya sehingga mereka bisa merasakan kenyamanan yang didapatkan hanya dengan melakukan interaksi dengan teknologi tersebut.

Tidak hanya itu, kecanggihan teknologi AI juga bisa membuat seseorang jadi lebih idealis namun tidak realistis saat kembali berhubungan dengan manusia lain, karena mengharapkan ekspektasi yang bisa didapatkan sama seperti ketika mereka berinteraksi melalui AI yang dirancang dapat memberikan kesempurnaan sesuai keinginan.

Hal ini lah yang akhirnya membuat penggunanya jadi lebih memiliki keterikatan yang kuat dengan kecerdasan buatan teknologi tersebut dalam menyalurkan perasaan dan pikirannya yang bisa memperparah rasa kesepian dan membuatnya mengisolasi diri dari lingkungan sosial.

Selanjutnya dalam rangkuman lainnya dari tulisan John Bowlby mengatakan, interaksi pengguna yang berkelanjutan dengan teknologi AI secara responsif juga bisa berpotensi memberikan pengaruh negatif pada kesehatan emosional.

Yang awalnya mereka mendapat rasa nyaman, justru malah bisa jadi lebih cemas karena timbal balik emosional yang diberikan teknologi AI tidak selalu memberikan jawaban yang konsisten.

Sehingga disatu sisi terkadang AI juga bisa memberikan rasa ketidakpuasan kepada pengguna sebagai individu saat keinginan mereka tidak dapat dipenuhi yang ditakuti dapat menimbulkan perubahan perilaku atau kecemasan yang berlebih saat penggunanya kembali berhubungan dengan orang disekitarnya.

Kehadiran teknologi AI memang nyatanya cukup banyak membantu pekerjaan manusia seiring semakin populernya teknologi ini dalam melengkapi, mengganti, atau bahkan mempererat hubungan kita dengan fiturnya.

Baca Juga: Ternyata Kesepian dan Terisolasi Membuat Otak Mengecil

Namun ada baiknya teknologinya digunakan dalam porsi yang tepat dengan tetap menyeimbangkan hubungan interaksi digital kita dengan manusia nyata untuk tetap menjaga kesehatan emosional kita dengan cara yang positif.

Selain itu teknologi AI juga bisa kita manfaatkan kecanggihannya tanpa harus mendiskreditkan hasil murni dari kecerdasan alami yang muncul dari kreativitas manusia itu sendiri.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Pyschology Today