INDOZONE.ID - Aksi bullying atau perundungan di sekolah merupakan masalah yang serius dan dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan mental dan emosional anak-anak.
Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah, guru, orangtua, dan masyarakat secara keseluruhan, untuk mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah dan mengatasi kasus bullying.
Bullying atau perundungan tidak hanya merugikan korban secara fisik, tetapi juga secara psikologis.
Anak-anak yang menjadi korban pembullyan cenderung mengalami stres, kecemasan, depresi, dan bahkan memiliki risiko tinggi untuk mengalami masalah mental yang lebih serius di masa depan.
Dampaknya juga dapat berlangsung hingga masa dewasa, mempengaruhi hubungan sosial dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Pembullyan
Bullying dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan kekuatan, perbedaan fisik, ras, agama, orientasi seksual, dan status sosial.
Selain itu, lingkungan keluarga yang tidak mendukung, kurangnya pengawasan, dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya menghormati orang lain, juga dapat menjadi faktor pendorong terjadinya bullying.
Sekolah dan guru memiliki peran penting dalam mencegah dan mengatasi kasus bullying di sekolah. Mereka harus menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung bagi semua siswa.
Ini dapat dilakukan melalui program-program anti-bullying yang terstruktur, pelatihan bagi staf dan siswa tentang bagaimana mengidentifikasi dan menangani kasus bullying, serta penegakan aturan dan sanksi yang tegas terhadap pelaku bullying.
Baca Juga: Efek Bully yang Akan Terasa Sampai Dewasa
Orang tua juga memiliki peran krusial dalam mencegah pembullyan. Mereka harus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghormati orang lain, membangun empati, dan berkomunikasi secara efektif.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Stopbullying.gov