Di Balik Keseruan Perang Tomat Festival Gunung Slamet, Ternyata Pakai Tomat Busuk

Perang Tomat di Festival Gunung Slamet. (Z Creators/Rizqi Taufikul)

INDOZONE.ID - Festival Gunung Slamet yang diadakan di kaki Gunung Slamet Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah berlangsung meriah.

Festival Gunung Slamet diadakan untuk menarik wisatawan datang ke Desa Serang yang sudah terkenal dengan kawasan wisatanya dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Perang Tomat di Festival Gunung Slamet. (Z Creators/Rizqi Taufikul)

Festival yang digelar selama tiga hari dari tanggal 28 hingga 30 Juli 2023 ini menyuguhkan berbagai kegiatan dan rangkaian acara, diantaranya gelar seni budaya, bersih gunung, ritual pengambilan air dari tuk sikopyah, pawai budaya, malam akustik yang menghadirkan penyayi nasional Budi Doremi, hingga yang paling dinantikan pengunjung festival yaitu perang tomat.

Perang Tomat di Festival Gunung Slamet. (Z Creators/Rizqi Taufikul)

Perang tomat merupakan kegiatan wujud syukur masyarakat setempat dengan melimpahnya hasil pertanian. Acara ini terinspirasi dari perang tomat di Spanyol yang sudah sangat terkenal.

Tomat yang digunakan bukan tomat layak jual, namun memanfaatkan tomat yang sedikit busuk dari para petani.

Perang Tomat di Festival Gunung Slamet. (Z Creators/Rizqi Taufikul)

Walaupun badan kotor penuh tomat busuk, ribuan peserta perang tomat begitu antusias mengikutinya. Para pengunjung juga sangat menikmati pertunjukan unik ini.

Festival Gunung Slamet sendiri biasanya diadakan setiap tahun di area wisata Desa Wisata Lembah Asri, namun baru diadakan lagi di tahun 2023 ini setelah tiga tahun vakum karena adanya wabah Covid-19.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators