Bahkan narasumber lainnya berpendapat bahwa hal tersebut merupakan budaya yang memang sudah ada di Jepang.
"Sepertinya ini sudah menjadi salah satu budaya di Jepang. Jepang sangat terkenal dengan prostitusinya. Jadi mungkin hal ini hanya ada di Jepang," katanya.
Jasa prostitusi di Jepang ini dikenal sebagai “fuzoku,” yang berarti tata krama, adat, dan moral umum.
Baca Juga: Isi Waktu Luang Membuat Origami Bintang Keberuntungan, Ada Mitos Jepang Jika Sampai 1.000
Dalam konteks ini, jasa prostitusi di Jepang mencakup pelayanan non-seksual, di mana seorang pekerja seks hanya menemani pelanggan dalam kegiatan seperti minum teh, karaoke, dan kegiatan non-seksual lainnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, kegiatan fuzoku ini juga telah mencakup aktivitas seksual.
Nah, bagaimana pendapat kalian tentang tanggapan mereka? Apakah setuju?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/takashiifromjapan