INDOZONE.ID - Nasib kurang menyenangkan dialami oleh seorang wanita bernama Megan Royle.
Pasalnya, dia pernah menjalani pengobatan kanker selama kurang lebih dua tahun, padahal tidak mengidap kanker.
Dia bahkan sampai menjalani pengobatan kanker sebanyak sembilan kali, karena percaya dengan diganosis dokter yang menyebutnya terkena kanker kulit.
Megan Royle, wanita yang salah diagnosis kanker tapi sampai jalani imunoterapi
Tahun 2019 silam, wanita berusia 32 tahun tersebut didiagnosis menderita kanker kulit di Rumah Sakit Chelsea & Westminster.
Pihak rumah sakit kemudian merujuk Megan ke rumah sakit lain, karena ada tahi lalat di bagian lengannya, yang menunjukkan gejala mengkhawatirkan.
Setelah dilakukan biopsi, wanita asal Yorkshire Timur itu teridentifikasi ada melanoma, sejenis kanker kulit yang terjadi akibat pertumbuhan sel melanosit secara tidak normal.
Baca Juga: Sosok Matteo Messina Denaro, Bos Mafia Terkenal Italia yang Meninggal karena Kanker di Penjara
Dia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Royal Marsden, untuk dilakukan biopsi lebih lanjut, dan terdeteksi kanker. Megan kemudian menjalani pemotongan jaringan sebesar 2 cm, untuk menghilangkan jaringan yang disebut-sebut kanker.
Tidak berhenti sampai di situ, Megan juga menjalani sembilan siklus imunoterapi, salah satu pengobatan kanker.
Di tengah-tengah pengobatan itu, Megan memutuskan untuk melakukan proses pengawetan sel telur. Dia khawatir, penyakit itu bisa mempengaruhi kesuburannya.
"Saat itu saya belum memikirkan untuk memiliki anak. Namun memiliki anak selalu menjadi sesuatu yang saya rencanakan di kemudian hari. Jadi mengawetkan telur adalah sesuatu yang tidak ragu-ragu saya lakukan," ujar Megan seperti dikutip Indozone dari The Sun, Kamis (19/10/2023).
Megan Royle, wanita yang salah diagnosis kanker tapi sampai jalani imunoterapi
Dua tahun kemudian, tepatnya di 2021, Megan memutuskan untuk pindah ke daerah lain. Di tempat baru inilah Megan baru mengetahui diagnosis penyakit sebenarnya, usai mendatangi rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya.
Saat itu, pihak dari rumah sakit yang didatanginya melihat riwayat kesehatan Megan. Dia kemudian diberitahu bahwa ada kesalahan yang terjadi pada diagnosisnya.
"Saya menghabiskan dua tahun percaya bahwa saya mengidap kanker, menjalani semua pengobatan dan kemudian diberitahu bahwa tidak ada kanker sama sekali," ungkap Megan.
"Kamu mungkin mengira emosi yang langsung muncul adalah perasaan lega, beberapa waktu memang begitu. Tapi menurut saya, emosi yang lebih besar adalah frustasi dan kemarahan," lanjutnya.
Baca Juga: Manfaat Kecombrang: Tanaman Hutan dengan Aroma Khas, Pencegah Kanker
Pengacara asosiasi Mathhew Gascoyne menilai apa yang terjadi pada Megan adalah kasus yang tidak biasa. Pasalnya, diagnosis kanker kulit itu berdampak pada psikologis Megan.
"Ini jelas merupakan kasus yang sangat tidak biasa, karena Megan secara keliru didiagnosis menderita kanker kulit. Sesuatu yang jelas memiliki dampak psikologis yang signifikan terhadap dirinya," ujar Mathhew.
"Hal ini diperparah karena dia harus melakukan oprasi, dan diberi tau bahwa satu-satunya pengobatan yang bisa dia lakukan berdampak pada kesuburannya," sambungnya.
Sementara itu usai kasus salah diagnosis ini mencuat, seorang juru bicara dari Rumah Sakit Royal Marsden, menyampaikan permintaan maaf atas salah diagnosis terhadap Megan. Mereka pun mengklaim kasus ini sudah berakhir damai.
"Kami ingin menyampakan permintaan maaf yang tulus kepada Megan Royle, atas kesusahan yang disebabkan oleh kesalahan kami. Kami senang bahwa penyelesaian telah disepakati," ungkap juru bicara rumah sakit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun