INDOZONE.ID - Sektor pertanian, khususnya kelapa sawit, memegang peranan penting di Indonesia dalam jangka panjang. Produktivitas para petani pun membutuhkan banyak dukungan agar bisa menjadi keberlanjutan.
Namun dalam sektor ini banyak tantangan baru, tren yang berubah serta dibutuhkan solusi dan alternatif di masa mendatang. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dari Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian 1 yang bersifat sementara, nilai ekspor pertanian Indonesia selama periode Januari 2022 hingga Desember 2022 mencapai Rp640,56 triliun.
Angka ini telah mengalami kenaikan sebesar 3,93% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Subsektor perkebunan terus menjadi kontributor terbesar dalam sektor pertanian dengan menyumbang sekitar 622,37 triliun Rupiah (97,16%).
Baca Juga: 10 Puisi tentang Rumah dalam 2 dan 4 Bait, Menyentuh Hati!
Vice President Sales B2B Lubricants Shell Indonesia, Edward Satrio, mengatakan, sektor pertanian memegang peranan yang sentral untuk mendorong roda perekonomian Indonesia dan transisi energi. Industri pertanian juga membutuhkan pelumas yang zero-emission.
"Kami secara global dalam mempercepat transisi bisnis menuju net-zero emission pada tahun 2050," ucapnya dalam acara Shell ExpertConnect di Jakarta.
Sementara itu, Ketua Kelompok Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Normansyah Hidayat Syahruddin, M.Eng.Sc, PhD menambahkan, sektor pertanian Indonesia saat ini sedang berada pada kondisi yang sangat positif.
Tentunya, hal ini tidak terlepas dari dukungan serta kolaborasi strategis dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta.
"Dalam industri pertanian pasti akan menghadapi tantangan. Pemerintah selalu terbuka untuk berbagai kerja sama agar dapat memperoleh berbagai solusi inovatif bagi tantangan yang ada," ungkapnya.
Sektor kelapa sawit, kata Normansyah, sejauh ini merupakan sektor paling strategis. Karena memberikan kontribusi secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: