Sosok detektif Swasta Jubun. (INDOZONE/M Fadli)
INDOZONE.ID - Saling menjatuhkan langkah kompetitor semakin santer terdengar menjelang pelaksanaan pemilu atau pilkada. Bahkan ada dari mereka yang menyewa jasa detektif swasta untuk menyelidiki kelemahan atau keburukan lawan politiknya.
Hal itulah yang disampaikan Jubun, seorang detektif swasta Indonesia yang sudah malang melintang di industri investigasi di ranah privasi. Saat ditemui langsung oleh INDOZONE di kawasan Jakarta Selatan, Senin (20/11/2023), sang detektif mengungkap ada beberapa klien yang meminta dirinya menyelidiki rahasia-rahasia kotor para politikus daerah.
"Wah, ini banyak banget. Mereka minta cari kelemahan saingannya di pilkada. Kliennya itu lawan politiknya," tutur Jubun.
Ia pun mencontohkan seorang klien yang meminta penyelidikan kepada salah satu calon kepala daerah untuk wilayah kawasan timur Indonesia. Klien ini minta ia mencari bukti-bukti yang bisa menjatuhkan reputasinya.
Baca Juga: 5 Ini Usaha Dijamin Cuan saat Pemilu Tiba, Apa Saja?
"Mereka minta kita mendapatkan bukti atau rahasia. Macam-macam. Ada yang minta cari tahu apakah suka berjudi atau suka main perempuan muda atau tidak," kata Jubun.
Namun para klien ini tidak menjadikan bukti-bukti keburukan lawan politiknya tersebut untuk disebar ke masyarakat.
"Kebanyakan bukti-bukti foto dan video itu biasanya diserahkan ke istrinya kalau dia main perempuan atau ke partainya," tutur Jubun.
Tak hanya di daerah, beberapa petinggi partai di beberapa daerah terkadang juga meminta melakukan pelacakan pesaing politiknya, tentunya dengan bayaran yang menggiurkan.
Baca Juga: Detektif Swasta Ini Sebut Kasus Perselingkuhan Meningkat Pasca PPKM Diperlonggar
Sang detektif sendiri tak serta merta membeberkan siapa-siapa yang terlibat yang menjadi kliennya. Namun ia memastikan permintaan kasus ini selalu terjadi menjelang pemilu dan pilkada, termasuk pemilu tahun 2024.
Nama Detektif Jubun sendiri bukan nama baru di industri penyelidikan swasta di Indonesia. Dimulai semenjak 2007, Jubun telah menerima permintaan penyelidikan dari berbagai kalangan seperti pejabat, pengusaha, hingga figur masyarakat kendati legalitas bisnisnya masih abu-abu.
Salah satu yang paling dominan adalah permintaan kasus penyelidikan tentang perselingkuhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: