Tapi, kalau dalam toxic relationship, kecemburuan bisa berubah menjadi aksi untuk melabrak pihak lain sehingga berpotensi menimbulkan tindakan kekerasan. Dampak yang mungkin terjadi setelah itu bisa lebih parah, seperti menuduh pasangan selingkuh setiap saat.
Balik ke diri sendiri, jangan sampai kamu selalu berbohong kepada pacar tentang keberadaan atau dengan siapa kamu menghabiskan waktu. Pasangan juga berhak mendapatkan informasi yang faktual agar ia tidak khawatir dan mengurangi kecurigaan, begitu juga sebaliknya
Pasangan yang suportif akan selalu ada untukmu, di waktu suka maupun duka. Ia akan memberikan segala dukungan agar kamu bisa mencapai prestasi atau membentuk pribadi yang lebih baik lagi. Kebalikannya, toxic relationship bisa ditandai dengan sikap acuh pasangan terhadap kendala yang sedang kamu alami.
Lebih parahnya, ia turut tidak senang apabila kekasihnya menggapai keinginannya dan menekan rasa ingin selebrasi atas pencapaiannya.
Dalam kondisi menjalin hubungan yang tidak sehat, kamu jadi sering mengabaikan kebutuhanmu, berhenti menjalani hobi dan kondisi kesehatan yang menurun. Ini mungkin terjadi ketika waktumu sudah terkuras hanya untuk mengurus pendamping atau bahkan pasangan merestriksi aktivitas yang biasa kamu lakukan dan cintai sebelumnya.
Perilaku untuk selalu merasa benar dalam bentuk apapun adalah sebuah tindakan narsis. Kamu akan selalu merasa salah atau bahkan tidak mau lagi mengeluarkan opini jika bersamanya karena akan sia-sia.
Sikap ini juga terpancarkan ketika ia selalu ingin menganggap rendah lawan bicaranya dan menjadi superior dalam setiap waktu. Namun, bukan berarti ia sadar melakukan hal ini. Kamu bisa komunikasikan secara langsung atau menjaga jarak demi kenyamanan diri sendiri.
Meskipun menjadi salah satu alasan berakhirnya suatu ikatan, tidak sedikit juga orang memaafkan pasangannya yang telah melakukan perselingkuhan satu kali. Tapi andai kamu selalu memergoki pasangan kamu telah berhubungan romantis dengan orang lain, sadarlah bahwa apa yang kalian miliki sudah dikategorikan sebagai toxic relationship.
Menjadi orang yang pemaaf memanglah bijak, tetapi kamu juga harus tahu bahwa di saat ia memberi perhatian, waktu dan segalanya untuk orang lain, di situlah komitmen dan kepercayaan dalam hubungan kalian sudah tiada.
Apabila kamu pernah mendapat perlakuan dimana pasangan membuatmu merasa bingung dengan ingatan, kewarasan serta persepsi kenyataan, itu disebut dengan gaslighting.
Sebagai contoh seseorang yang kamu cintai pernah membuat kesalahan di masa lalu tetapi melemparkannya ke dirimu sendiri dengan berkata “yakin? Itu kan salah kamu dulu, kita sudah pernah bahas, kamu kan pelupa” atau setelah mengetahui ia selingkuh dari salah satu teman, tetapi ia bertahan dengan “ah jangan percaya, kamu tau sendiri dia suka gosip”.
Baca Juga: Ini 5 Tanda Pasangan Meremehkanmu, Ketahui Biar Gak Kejebak Toxic Relationship!
Jika memiliki satu atau lebih dari tanda-tanda yang sudah disebutkan di atas dalam hubungan kamu, ikutilah beberapa cara ini agar bisa terlepas dari toxic relationship.
Begitulah beberapa peringatan untuk mengetahui apakah kamu sedang menjalani toxic relationship atau tidak. Segera panggil bantuan apabila tidak bisa menyelesaikannya sendiri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline